LBH Semarang protes kunjungan Menteri Rini ke pabrik semen Rembang
Merdeka.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang memprotes pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kepada media saat kunjunganya ke warga terdampak terkait pembangunan pabrik semen oleh PT. Semen Indonesia (Tbk) di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Rini Soemarno usai berkunjung Selasa (9/8) kemarin menyatakan kepada media bawah dirinya merasa sangat prihatin terhadap laporan warga kepada Presiden Joko widodo selama ini karena Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, merupakan desa yang menyenangkan dan warganya juga ramah, hidup tenang, dan memiliki tempat tinggal yang bagus.
Ketua LBH Semarang Zaenal Arifin menilai jika pernyataan yang dilontarkan oleh Rini Soemarno tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sehingga LBH meminta Rini Soemarno untuk tidak menutup-nutupi fakta perampasan hak masyarakat baik hak atas tanah yang menjadi lahan pertanian maupun hak atas lingkungan.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Kenapa Erina Gudono dikritik? Unggahan Erina akhirnya mendapat sorotan di sosial media, khususnya di platform X, di mana netizen berpendapat bahwa postingan tersebut tidak sesuai dengan situasi di Indonesia saat ini.
-
Kenapa perjalanan kereta api terganggu di Semarang? Ia mengatakan beberapa titik yang terdampak banjir di wilayah Semarang tepatnya di petak Jalan Semarang Tawang-Alastua, petak Jalan Semarang Tawang-Semarang Poncol, dan petak Jalan Mangkang-Kaliwungu. Ia mengatakan tiga titik tersebut tergenang air sejak Kamis dini hari.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
"Kami meminta supaya menteri Rini tidak bersikap pragmatis dalam suksesi pendirian pabrik Semen Indonesia di Tegaldowo, Rembang, sehingga mengabaikan dampak jangka panjang akibat kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan oleh kegiatan penambangan oleh Semen Indonesia," tegas Ketua LBH Semarang Zaenal Arifin kepada merdeka.com Rabu (10/8).
Untuk itu, Zaenal mengimbau ke Rini Soemarno untuk menghargai keputusan yang telah dibacakan oleh Presiden Joko Widodo setelah pertemuan bersama masyarakat Rembang di Istana Negara pada tanggal 2 Agustus 2016 lalu. Zaenal menilai jika Pernyataan Rini tersebut telah memperlihatkan cara pandang yang keliru sekaligus dangkal dari seorang penyelenggara negara.
"Rini terkesan memelintir isu dengan menjadikan kearifan, keramahan serta karakter menyenangkan dari warga sebagai alasan melegitimasikan perampasan hak-hak masyarakat dalam persoalan pabrik semen di Tegaldowo. Padahal keramahtamahan, kearifan, serta sikap menyenangkan sejatinya telah menjadi karakter serta prinsip warga dalam berjuang melawan perampasan hak-hak masyarakat serta ketidakadilan yang diakibatkan pendirian pabrik semen di wilayah Rembang. Hal tersebut secara nyata telah tergambar dalam setiap sikap dalam aksi-aksi mereka yang selalu menghindari aksi-aksi yang konfrontatif apalagi kekerasan," bebernya.
Zaenal menyatakan, jalan yang dipilih para warga untuk menolak berdirinya pabrik semen dalam menyelesaikan konflik bukan melalui laku konfrontatif-represif, seperti yang sering dipraktikkan negara melalui aparatnya.
"Apa yang sedang ditunjukkan oleh warga Rembang dalam penolakan terhadap pendirian pabrik semen senyatanya ialah contoh bahwa masyarakat masih memiliki kearifan yang pantas diteladani. Seyogyanya, negara dapat belajar kepada warga Rembang tentang cara penyelesaian konflik yang beradab," tuturnya.
Kehadiran pabrik semen di Tegaldowo, menurut Zenal, justru akan menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan serta ruang hidup warga yang begitu dewasa dalam menyikapi konflik ini.
"Tanpa pabrik semen dan eksploitasi karst di Rembang-pun, masyarakat sejatinya telah sejahtera. Bahkan Rini-pun sebenarnya telah dapat melihat dengan nyata lewat pernyataannya bahwa masyarakat hidup tenang dan rumah-rumahnya bagus. Hal itu telah menjadi indikator sederhana untuk menyatakan bahwa masyarakat Rembang sebenar-benarnya telah sejahtera," ungkapnya.
Di samping itu, Zaenal menyatakan sebagaimana informasi yang didapatkannya dari warga setempat, kedatangan Rombongan Menteri BUMN ini bertujuan untuk menawarkan solusi, yang dalam tawarannya disebut oleh Rini sebagai 'win-win solution'.
"Tawaran itu di antaranya jika kehadiran pabrik semen akan menyejahterakan masyarakat, maka Rini berjanji akan mencari solusi jika memang kehadiran pabrik semen akan merusak lingkungan warga. Kemudian, apabila kekurangan air, akan membuatkan sumur. Serta apabila lahan warga terganggu akan di carikan lahan," tambahnya.
Zaenal menilai apa yang ditawarkan Rini tentu tidak dapat dikategorikan sebagai 'win-win solution'. Apalagi mengingat posisinya sebagai Menteri BUMN yang memiliki kepentingan dalam hal ini. Tawaran Rini hanyalah sebuah solusi klise untuk suksesi kepentingannya semata.
"Selain itu, tampak jelas bahwa dalam hal ini Rini tidak menggunakan paradigma pencegahan kerusakan lingkungan, namun membiarkan terlebih dahulu kerusakan lingkungan untuk kemudian dipulihkan kembali. Kami tekankan sekali lagi, bahwa ini adalah bentuk kedangkalan berfikir dari orang sekaliber menteri," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi VI DPR, Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka dengan lantang mengatakan di depan Dirut Semen Indonesia, untuk tidak lagi membangun pabrik.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaBuntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka bicara keras saat rapat dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Bulog.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK melakukan penggeledahan terhadap sejumlah instansi dan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Semarang, sejak Rabu (17/7).
Baca SelengkapnyaSehari sebelumnya, para ulama di Serang, Banten juga bersatu menolak adanya industri minuman keras dalam bentuk Penandatanganan Petisi Dukungan Para Ulama.
Baca SelengkapnyaPabrik Semen Gresik dinilai berperan dalam meningkatkan atau menghasilkan nilai tambah sumber daya alam strategis.
Baca SelengkapnyaSebagimana diketahui, ada tiga kasus sekaligus yang tengah dibidik oleh Komisi Antirasuah.
Baca Selengkapnya