'Lebih bagus kubangan sapi daripada jalan kami'
Merdeka.com - Pembangunan infrastruktur jalan di Kota Pekanbaru belum dirasakan seluruh warga. Warga mengeluh aktivitasnya terhambat, termasuk kesulitan melintas saat mengantarkan anak ke sekolah.
Kondisi rusak tersebut terjadi di Jalan Cemara, Jalan Datuk Tunggul dan Jalan Purwodadi Ujung, Kelurahan Sialang Mungguh Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Di daerah situ, berdiri Sekolah Dasar Negeri 191 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 43 Pekanbaru.
"Ada 3 jalan yang rusak parah dan berumpur, di Jalan Cemara dan Datuk Tunggal dan Purwodadi Ujung. Di ketiga ujung jalan itu sama-sama tak beraspal panjang sekitar 500 meter," ujar Susanti, salah satu warga jalan Datuk Tunggul saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (25/4).
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Bagaimana kondisi jalan di perumahan tersebut? Selain rumah, jalan perumahan juga ambles sedalam tiga meter dan tidak bisa dilalui oleh pengendara sepeda motor apalagi mobil.
Susanti menyebutkan, jalan itu pernah dilakukan pengerasan 4 tahun lalu. Namun, di ujung jalan itu malah tidak diaspal. Akibatnya, bila turun hujan, jalanan berlumpur seperti kubangan sapi.
"Malahan lebih bagus lagi kubangan sapi dari pada jalan kami ini. Saya pernah lihat di depan mata kepala saya sendiri, ada orang mau pergi ke kantor, jatuh ke lumpur. Kotor semua bajunya, balik lagi dia ke rumahnya,” ketus Susanti.
Suprapto, warga lainnya juga mengatakan hal yang senada. Dia mengeluh setiap hari mengantar anak ke sekolah dengan sepeda motor harus berjuang melintasi jalan berlumpur.
"Kadang kami lewat jalan lain, tapi lebih jauh lah. Sampai tiga kali lipat jauhnya. Tidak ada yang berani melintas karena lumpur dan lubang yang dalam setelah turun hujan, seperti zaman penjajahan pula," jelas Suprapto.
Suprapto menyebutkan, di ujung jalan itu berdiri SDN 191, di Jalan Cemara dan di Datuk Tunggul ada SMPN 43 yang baru dibangun, dan baru tahun ini menerima siswa. Warga meminta Pemerintahan Kota Pekanbaru, untuk memperbaiki dan mengaspal jalan agar memudahkan mereka mengantar anak sekolah.
"Tolong lah penuhi janji-janji pak Walikota Pekanbaru yang dulu mau memperbaiki jalan. Kasihan anak-anak sekolah ini, mau menuntut ilmu pun seperti mau perang gerilya, banyak jebakannya,” kata Faisal, warga setempat lainnya.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Saad belum merespon. Pesan singkat yang dikirim juga belum terbalas.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi jalan begitu parah, yakni berlubang dan bergelombang besar. Akibat kerusakan ini, beberapa pengguna roda dua yang melintas sampai mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaWarga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaPenikmat simpul ekonomi baru itu adalah para pengusaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca SelengkapnyaWarga Parung Panjang berharap jalan rusak parah segera diperbaiki
Baca SelengkapnyaKondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca Selengkapnya