Lebih dari 500 relawan PMI diterjunkan di wilayah banjir Jateng
Merdeka.com - Hujan mengguyur wilayah Pantura Jawa Tengah, sejak Jumat kemarin hingga sekarang. Hujan mengakibatkan banjir yang menggenangi permukiman warga di berbagai wilayah di Jawa Tengah dengan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 100 centimeter.
Banjir terjadi di Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus.
Lebih dari 500 relawan PMI di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah, dikerahkan untuk tanggap darurat bencana.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Bantuan apa yang diberikan Mentan untuk korban banjir dan longsor di Agam? 'Insyaallah kami akan turunkan bantuan untuk pertanian disini agar direhab kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini bantuannya mencapai 33,34 miliar terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan 20 miliar, Hortikultura 7,4 miliar dan PSP 5,6 miliar,' bebernya.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
Relawan PMI membantu mengevakuasi dan memberi bantuan makanan warga dengan membuka dapur umum. Dapur umum yang disiapkan PMI didukung beberapa instansi, seperti BPBD, Dinas Sosial dan masyarakat.
Ribuan paket peralatan juga telah dikirim ke markas-markas PMI yang terdiri dari paket perkakas kebersihan, selimut, terpaulin, ember dan kitchen kit (alat dapur).
"PMI telah berkoordinasi dengan seluruh pengurus PMI kabupaten-kota Se Jawa Tengah untuk Siaga Banjir. Kami telah koordinasikan ke semua PMI di Jawa Tengah untuk siaga dan tanggap bencana serta melaporkan setiap kejadian bencana agar bisa dilakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko dan pemberian bantuan," ujar Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jawa Tengah H Thobari, dalam siaran persnya, Rabu(22/1).
Dia menjelaskan, di wilayah banjir, PMI telah menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan korban Banjir. Sedangkan paket peralatan tersebut disalurkan kepada warga korban banjir yang membutuhkan.
Selain itu, PMI juga memberikan beberapa peralatan keamanan bagi relawan yang bertugas, seperti helm dan jas hujan hujan. Di Kabupaten Batang misalnya, saat banjir PMI menyiapkan 3.350 bungkus nasi dengan lauk mie dan telur.
"Dapur umum PMI setiap waktu bisa makan, menyiapkan 3.350 bungkus nasi untuk warga, baik yang di titik pengungsian maupun yang bertahan di rumah masing-masing," terang Dyah Widyowati, Korlap PB PMI Batang.
Selain itu di Pekalongan, PMI Kabupaten Pekalongan juga mendirikan DU di Koramil Wiradesa, PMI Pemalang di SDN 02 Tanjungsari, Ulujami dan PMI Kudus juga menyediakan dapur umum di markas.
"Sampai kini, PMI Kudus masih terus menyediakan hingga 1.500 nasi bungkus untuk warga. Hari ini, kami masih distribusikan 400 nasi bungkus untuk warga Desa Jati Wetan yang masih mengungsi di aula desa," ujar Daryanto, staf PB PMI Kudus.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun PMI Kudus terdapat 1.407 orang pengungsi yang tersebar di Desa Gulang, Desa Loram Wetan, Desa Jati Wetan, Desa Jepang, Desa Megawon, Desa Payaman, Desa Jepang Pakis dan Desa Ngembal.
Data yang dihimpun PMI Kudus terdapat 1.433 orang pengungsi yang tersebar di Desa Gulang, Desa Loram Wetan, Desa Jati Wetan, Desa Jepang, Desa Megawon, Desa Payaman, Desa Jepang Pakis dan Desa Ngembal.
Sedangkan diwilayah Demak, data yang dihimpun PMI Demak terdapat 6.000 orang pengungsi. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan personel tersebut diutus hari ini dan bakal langsung diberangkatkan menuju lokasi banjir.
Baca SelengkapnyaPemprov Jatim juga melakukan penambahan pasukan untuk proses pembersihan dan pemulihan di pulau yang paling terdampak gempa tersebut.
Baca SelengkapnyaSudah hampir dua pekan, PMI Kota Depok setiap harinya mendistribusikan 10 ribu hingga 15 ribu liter air bersih untuk warga yang kesulitan air.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaMereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
Baca SelengkapnyaLokasi TPS yang terendam banjir yaitu di Kecamatan Tantau Kopar, Desa Sekapas, Sungai Rangau, Kelurahan Rantau Kopar dan Bagan Cempedak serta desa lainnya.
Baca SelengkapnyaPMI memobilisasi 150 mobil tangki air dan 150 mobil pikap air untuk didistribusikan di wilayah terdampak kekeringan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat pada Jumat (14/7).
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Unit Kerja BRI terdekat dengan wilayah bencana.
Baca Selengkapnya