Lepas piket, anggota Polisi laut di Bali dipukuli pemabuk
Merdeka.com - Seorang anggota polisi yang bertugas di Pelabuhan Benoa, jadi bulan-bulanan pemuda asal NTT yang dalam keadaan mabuk. Penganiayaan tersebut terjadi di saat Aiptu Dewa Ketut Ngurah lepas jaga piket di KP3 Benoa, pagi tadi Selasa (17/3) di Denpasar Selatan, Bali.
Informasi yang didapat di Kepolisian, saat korban hendak melanjutkan tugas rutin usai piket yaitu patroli keliling di wilayah pelabuhan Benoa, mendapati pelaku bernama Nikodemus yang akrab disapa Niko, dalam keadaan mabuk ngamuk di jalan sambil membawa balok kayu.
"Anggota kami yang melihat pelaku mabuk di jalan berusaha untuk mengingatkan dan menyuruh pulang. Korban yang juga anggota kami dipukul dengan kayu balok dari belakang saat berbalik mengambil kendaraan," terang Kapolsek KP3 Benoa, Kompol Made Mudra, Selasa (17/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
Korban yang saat itu merasa berhasil meredam emosi pelaku, langsung berbalik mengambil motor melanjutkan patroli. Tetapi di luar dugaan, pelaku malah memukuli anggota ini dari belakang dengan kayu. Puas melihat anggota Polisi ini tersungkur di tanah tanpa perlawanan, pelaku langsung kabur.
Sejumlah warga dan para ABK yang melihat kejadian tersebut dari kejauhan langsung mengejar pelaku. Giliran pemuda kelahiran Sumba Barat 18 ini 1990, ini dihakimi massa.
"Syukurlah saat terjadi tindak main hakim ini anggota kami yang lain sedang melintas dan berhasil melerai tindakan main hakim warga. Sementara korban (anggota polisi), saat itu juga sudah siuman. Untuk saat ini pelaku sudah kita amankan," ungkap Mudra.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat peristiwa itu terjadi di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, tersangka dalam keadaan berhalusinasi.
Baca SelengkapnyaBule Polandia itu mulanya menerbangkan drone di area kelab dan ditegur. Tapi tak terima.
Baca SelengkapnyaPara pelaku melakukan pengancaman terhadap warga dan merusak pos karcis.
Baca SelengkapnyaDengan tampah penuh emosi, pria berseragam TNI AL tersebut keluar dari mobil, dan langsung memukul MAF hingga terluka
Baca SelengkapnyaDi bawah pengaruh minuman beralkohol, ia menghadang pengendara mobil. Aksinya pun membuatnya dibekuk polisi.
Baca SelengkapnyaTotal, dua orang saksi dimintai keterangan terkait kasus ini, termasuk terlapor.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPelaku ternyata positif menggunakan psikotropika atau obat yang menimbulkan reaksi halusinasi.
Baca SelengkapnyaKeluarga dan rekan korban yang ikut ke rumah sakit pun sempat membuat keributan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui perbuatannya tersebut dan dalam pengaruh minuman keras.
Baca Selengkapnya