Lepas tangan pemerintah saat rakyat tak mampu beli daging
Merdeka.com - Setiap Ramadan, masyarakat Indonesia selalu dihadapkan pada persoalan kenaikan harga bahan pangan. Salah satu komoditas yang harganya selalu meroket setiap jelang Lebaran adalah daging sapi.
Belakangan ini, harga daging sapi di sejumlah pasar masih bertahan tinggi di kisaran Rp 100.000 per kilogram. Padahal, Presiden Joko Widodo menginginkan harga daging hanya Rp 80.000 per kilogram saat bulan Ramadan dan jelang Lebaran tahun ini.
Beragam jurus diambil pemerintah. Seperti biasa, pemerintah tetap mengandalkan impor daging sapi beku dari beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru dan India. Namun, impor daging beku ternyata belum ampuh menurunkan harga. Pemerintah juga mengandalkan operasi pasar untuk menekan harga daging segar. Tapi strategi ini juga belum ampuh.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa membekukan daging sapi bisa jadi cara berkelanjutan? Salah satu tujuannya adalah untuk mengawetkan makanan sehingga tidak ada yang terbuang. Dalam hal ini, membekukan daging menjadi cara yang efektif untuk mengurangi pemborosan makanan, salah satu prinsip utama dalam gastronomi berkelanjutan.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
Di saat strategi itu belum berhasil menurunkan harga daging, pemerintah justru seolah menggampangkan dengan jurus terakhir, diversifikasi pangan. Bukan hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah mulai mengimbau rakyatnya untuk tidak makan daging. Berikut paparannya.
Beli tetelan saja
Gubernur Banten Rano Karno kaget harga daging sapi masih di angka Rp 130 ribu per Kg saat Sidak Pasar Modern BSD Serpong Kota Tangerang Selatan. Dia meminta warga untuk memilih alternatif lain pengganti daging sapi bila dirasa memberatkan.
"Harga daging ternyata variatif. Tertinggi itu daging kualitas bagus seharga Rp 130 ribu, ya kalau tidak mampu beli seharga itu, beli tetelannya saja," ujar Rano Karno, Selasa (21/6).
Makan ikan halal
Melonjaknya harga daging sapi membuat pemerintah kelimpungan. Bahkan Presiden Jokowi meminta kepada pada anak buahnya untuk bisa menekan harga daging sapi hingga Rp 85.000 per kilo.
Berbagai upaya seperti impor daging beku hingga menggelar operasi pasar dilakukan pemerintah untuk bisa menekan harga daging sapi. Namun hingga kini realisasi harga daging sapi Rp 85.000 masih sulit dicapai.
Tak mau kehabisan akal, presiden meminta kepada seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja agar mulai mengkampanyekan makan ikan sebagai pengganti daging. Hal ini diungkapkan Presiden saat memimpin dua rapat terbatas sekaligus di Kantor Presiden.
Ratas pertama membahas Kebijakan Pembangunan Kelautan dan kedua membahas Pembangunan Industri Perikanan dan Kelautan.
"Presiden menyampaikan dalam ratas untuk kita mulai mengembangkan, mengkampanyekan memakan ikan sebagai pengganti daging karena kalau makan ikan itu tidak ada halal haram, semua ikan adalah halal," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (16/6).
Ayam protein lebih banyak
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyarankan agar masyarakat beralih dari yang mengonsumsi daging sapi menjadi mengonsumsi daging ayam. Sebab, daging ayam lebih banyak proteinnya di bandingkan sapi.
"Daging ayam itu proteinnya mencapai 24 persen sedangkan daging sapi hanya 22 persen, artinya apa, banyak sumber protein lain selain sapi kan," ujar Amran.
Â
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan operasi pasar, retail, hingga grosir untuk menurunkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaDinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berupaya menstabilkan harga ayam potong di pasaran.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca Selengkapnya