Lepasliarkan 6 orangutan, Ridho Slank ajak slankers lindungi satwa Indonesia
Merdeka.com - Muhammad Ridwan Hafiedz (44), atau dikenal Ridho Slank punya pengalaman baru menjelajahi hutan tropis Kalimantan. Dia ikut serta pertama kalinya melepasliarkan satwa primata Orangutan ke hutan Kehje Sewen, di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Dia ingin mengajak Slankers, serius melindungi satwa Indonesia.
Hari ini, Ridho beserta model Davina Veronica, menjelajah hutan, menuju ke pusat pelepasliaran orangutan di Hutan Kehje Sewen. Keduanya, bakal menempuh perjalanan sekira 20 jam dari Samarinda.
"Ini yang pertama kalinya ikut pelepasliaran orangutan. Kalau concern kepada perlindungan satwa, sudah sekitar 15 tahunan ini ya," kata Ridho, saat berbincang, Senin (27/8) sore.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Siapa orang utan tertua di dunia? Dengan umurnya tersebut, Bella merupakan orang utan sumatra tertua yang hidup di penangkaran di seluruh dunia.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Kapan Orangutan Tapanuli ditemukan? Seiring perkembangan teknologi terutama di bidang genetika, banyak penemuan baru terkait DNA orang utan di Sumatra. Pada 2017, telah ditetapkan spesies baru, yaitu Orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
-
Bagaimana Taman Nasional Tiga Puluh melindungi orang utan? Di sini juga orang utan dilakukan proyek pelepas-liaran mereka di alam bebas.
Ridho sendiri, mengaku cukup intens mengikuti kelangsungan hidup orangutan, terutama di Kalimantan. "Sedih sih ya. Orangutan kan di antaranya dari Kalimantan. Kebanyakan berkurang, karena lahan mereka sudah hilang," ujar Ridho.
"Baik itu karena penyalahgunaan lahan, sehingga hutan berkurang. Hingga pengalihan peruntukan hutan, yang otomatis mereka (orangutan) menjadi tersisih. Apalagi ada yang membunuh. Sayang sekali, itu sangat disayangkan," tambah Ridho.
Ridho menerangkan, orangutan yang dilepasliarkan ini, artinya siap kembali hidup di habitat aslinya. "Artinya siap survive, dan saya ingin melihat langsung. Saya, lebih suka buat hidup saya pribadi, bisa jalan di tengah hutan," ungkapnya.
Ridho juga mengajak banyak pihak, baik kepolisian hingga pekerja konservasi, terus berjuang menyelamatkan da melindungi satwa. "Kita ajak untuk terus nge-rock, berjuang terus. Mereka yang menyalahgunain lahan dan hutan, dipermasalahin (ditindak secara hukum) saja," terangnya lagi.
Di samping itu, keikutsertaan Ridho melepasliarkan orangutan juga membawa harapan besar. "Ini juga mengedukasi Slankers di Indonesia. Bahwa, loe harus tahu wilayah loe. Loe mesti tahu, potensi satwa dan kekayaan alam. Loe mesti melindungi satwa," tegasnya.
"Kadang-kadang, orang di luar, lebih paham (perlindungan satwa) ketimmbang kita yang tinggal di sini. Saya, tentu juga mikir banget sebelum mengunggah sesuatu ke medsos, agar ada impact buat masyarakat luas. Apalagi soal perlindungan satwa," sebut Ridho.
Sementara bagi Davina, dia sudah lebih 2 kali mengikuti pelepasliaran orangutan di hutan Kaltim. "Saya ingin saya bermanfaat. Saya sangat konsen dengan isu alam, dan satwa yang terancam punah. Hingga akhirnya, saya melibatkan diri dalam aktivitas yayasan BOS. Melindungi hutan dan satwa itu sangat penting," demikian Davina.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhut Raja Antoni mengatakan adanya BOSF menjadi langkah baik sebagai upaya menciptakan ekosistem yang baik bagi orang utan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan proses pelepasan burung elang Jawa di alam.
Baca SelengkapnyaPelepasan satwa yang dilindungi ini dilaksanakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.
Baca SelengkapnyaTanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Sedunia.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaPemprov Bali mengaku prihatin atas kasus yang menimpa terdakwa I Nyoman Sukena. Tetapi soal proses hukum, pihaknya harus menghormati yang sedang berjalan.
Baca SelengkapnyaKekerasan hewan masih sering terjadi. Butuh UU yang akan memberi efek jera kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Tanah Air.
Baca Selengkapnya