Lepat, makanan khas tradisional Gayo menjelang Lebaran
Merdeka.com - Lepat, begitulah masyarakat Gayo menyebutnya. Penganan yang terbuat dari tepung beras ketan, dibalut dengan daun pisang, menjadi makan wajib bagi masyarakat Gayo menjelang Lebaran Haji.
Uniknya, makanan yang isi di dalamnya kelapa gongseng dicampur gula pasir bisa tahan lama. Dibuat makanan tersebut untuk persediaan jangka panjang, kenapa tidak, lepat bisa tahan sampai 3 bulan.
"Lepat itu setelah dikukus, lalu biasanya digantung di atas dapur tempat masak," kata Bang Pen warga Gayo, Minggu (13/10/2013) di Bener Meriah.
-
Bagaimana cara membuat kue sagon kelapa? 1. Sangrai tepung ketan selama 10 menit dengan api sedang. 2. Sangrai kelapa parut sampai kering sempurna. 3. Campurkan kelapa parut, tepung ketan, garam, gula pasir, vanilla bubuk, air dan margarin. Aduk sampai rata. 4. Pipihkan adonan kemudian cetak menggunakan cetakan kue. 5. Panggang dalam oven yang telah dipanaskan dengan suhu 160 derajat selama 10 hingga 20 menit atau sampai matang. 6. Dinginkan dan sajikan.
-
Apa contoh makanan berpengawet? Contohnya adalah sosis, bacon, ham, dan keju.
-
Apa yang dimasak dalam resep ini? Dilansir dari Cookpad, berikut resep masakan daging kambing sederhana, bisa menjadi pilihan Anda.
-
Bagaimana cara membuat ketupat agar gurih dan tahan lama? Berikut tips cara membuatnya menjadi lebih sedap.
-
Bagaimana cara membuat gulai sapi kentang? 1. Rebus selama 5 menit daging lalu angkat dan tiriskan. Kupas kentang lalu potong-potong, sisihkan. 2. Tumis bumbu yang dihaluskan tambahkan daun salam, daun jeruk, lengkuas dan serai. Tumis hingga harum lalu masukkan daging yang sudah di rebus sebelumnya. Tambahkan air dan santan. 3. Jika daging sudah setengah matang masukkan kentang, garam, gula pasir dan kaldu sapi. Masak hingga semua bahan matang sempurna dan cek rasa. 4. Jika dirasa sudah pas, tata gulai daging sapi kentang dalam piring saji. Sajikan selagi hangat, selamat mencoba.
Saat mau dimakan, kata Bang Pen, lepat yang telah disimpan lama itu semakin nikmat, tapi harus dibakar terlebih dahulu agar lebih renyah. Kalau tidak, lepat yang telah disimpan itu keras.
Makanan khas Gayo ini memang dalam membuatnya tidak mudah, membutuhkan tenaga ekstra dalam membuat makanannya. Saat diaduk, bahan dari tepung ketan lalu diremas-remas dan bahkan dipukul-pukul agar lembek.
Saat dipegang sudah licin dan lembek. Baru setelah itu dibungkus bulat-bulat panjang dengan daun pisang muda. Membungkus lepat harus diolesi minyak makan biar tidak lengket di daun adonan itu. Baru setelah itu lepat dikukus sampai matang.
Sekilas memang terlihat seperti timpan makanan khas Aceh di pesisir. Namun jangan salah, timpan terbuat dari tepung terigu, sedangkan lepat dari tepung ketan. Bedanya lagi dalam adonan timpan ada campuran pisang, berbeda dengan lepat hanya tepung ketan saja.
Makan ini memang sudah jarang dibuat oleh warga Gayo, selain membuatnya sedikit rumit, lepat juga sudah kalah saing dengan makan modern saat ini yang siap saji dijual di pasar-pasar.
Banyak warga saat ini lebih memilih penganan lebaran yang instan dijual di pasar, ketimbang harus bersusah payah membuat lepat. Namun, Bang Pen setiap menjelang lebaran selalu membuat lepat, ia bertekad untuk tetap selalu mempertahankan makanan tradisional peninggalan nenek moyang mereka.
"Kami setiap menjelang lebaran wajib buat lepat," tutupnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan itu terbuat dari campuran parutan kelapa dan gula Jawa sehingga menghasilkan cita rasa yang manis dan legit
Baca SelengkapnyaSalah satu camilan khas dari Payakumbuh ini mirip seperti dodol atau jenang yang populer di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBeras umumnya diolah menjadi penganan asin gurih seperti arem-arem atau rengginang. Namun di tanah Jawara Banten, beras justru dijadikan camilan manis gipang.
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian tradisional khas suku Batak ini membuat siapapun yang mencicipinya merasakan cita rasa yang berbeda dan unik.
Baca SelengkapnyaMeriahkan Idul Fitri dengan santapan-santapan khas yang menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaKuliner ini terbuat dari campuran terigu dan parutan kelapa, sehingga menghasilkan rasa gurih, manis, dan legit.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaBentuk Legomoro unik karena dibentuk segiempat memanjang kemudian diikat dengan tali bambu.
Baca SelengkapnyaSajian kuliner ala masyarakat Lampung sejenis kue ini menjadi andalan ketika perayaan hari-hari besar Islam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dataran tinggi Gayo memiliki salah satu kuliner khas yang tampak lezat bernama Gutel.
Baca SelengkapnyaBiasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca SelengkapnyaLompong sagu menjadi kudapan favorit masyarakat Minangkabau dan selalu hadir sebagai camilan untuk menemani minum kopi saat sore hari.
Baca Selengkapnya