Lerai Keributan, Petani di Nias Justru Dikeroyok dan Dibunuh
Merdeka.com - Pembunuhan terjadi di Desa Fatodano, Ulugawo, Nias, Sumatera Utara, Minggu (13/12) sore. Seorang warga dikeroyok dan ditikam hingga tewas setelah melerai keributan.
Korban meninggal dunia bernama Yaseti Bu'ulolo alias Ama Jeri (37), warga Dusun 2 Desa Fatedano. Petani ini dikeroyok dan ditikam di halaman rumah tetangga sekaligus kerabatnya, Asambowo Bu’ulolo alias Ama Weti yang akan melaksanakan pesta pernikahan putrinya.
Terduga pelaku penganiayaan berat itu yakni SL alias Nema (17), warga Dusun l Desa Puncak, Ulunoyo, Nias Selatan, bersama 4 temannya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Terduga pelaku SL bersama beberapa orang kawannya yang lain masih ada hubungan kekerabatan keluarga dengan korban Yaseti Bu'ulolo alias Ama Jeri. Desa mereka bersebelahan. Mereka juga satu gereja. Jika ada acara-acara pesta, di antara kedua belah pihak saling mengundang," kata Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadsen Hulu, Senin (14/12).
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan pihak kepolisian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Ketika itu di halaman rumah Asambowo Bu’ulolo alias Ama Weti sedang berlangsung latihan tari maena untuk memeriahkan pesta pernikahan putrinya. Saat latihan tarian kolosal ini digelar, SZ menghampiri dan meninju hidung Tanozisokhi Bu’ulolo alias Kadano, adik Yaseti.
Melihat keributan itu, Yaseti datang melerai. "Namun, terduga pelaku SZ bersama beberapa kawannya yang lain merasa tidak senang dilerai. Mereka menyerang dan mengeroyok Yaseti hingga jatuh tersungkur," jelas Yadsen.
Saat terjatuh, di pinggang kanan Yaseti tampak luka bekas ditusuk dengan benda tajam. Dia meninggal dunia di lokasi kejadian
Setelah Yaseti jatuh, SZ dan kawan-kawannya langsung melarikan diri. Polisi kemudian datang ke lokasi. Jasad korban dibawa ke Puskesmas Ulugawo untuk divisum. Selanjutnya jenazah disemayamkan di rumah duka.
Personel gabungan Satuan Reskrim Polres Nias dan Polsek Idanogawo masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan ini. Mereka juga memburu terduga pelaku. “Motifnya masih dalam lidik. Dugaan sementara para pelaku tidak terima waktu dilerai korban,” tutup Yadsen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.
Baca SelengkapnyaRedemtus tewas dibacok sebanyak tiga kali pada bagian kepala
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaMereka nekat menghabisi korban demi menjaga lahan dan uang.
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca Selengkapnya