Lerai Perkelahian, Kades di Tangerang Malah Dipukuli
Merdeka.com - Niat Kepala Desa (Kades) Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Nana Ibnu Holdun, melerai perkelahian di depan kantornya, Rabu (15/12) malam, justru berbuah apes. Dia menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan sekelompok pemuda yang dilerainya.
Akibat penganiayaan itu, Nana mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya. Namun dia batal melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasar Kemis.
Kapolsek Pasar Kemis AKP Maryadi membenarkan adanya aksi penganiayaan dan pengeroyokan terhadap sang kepala desa. Tapi, kasus penganiayaan dan pengeroyokan itu diselesaikan secara kekeluargaan.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Saya benarkan ada kejadian itu, tapi semua sepakat menempuh jalur kekeluargaan," kata Maryadi, Jumat (17/12).
Dia menyebutkan, peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan terhadap Nana terjadi ketika sang Kades mendatangi kantor desa. Dia bergegas setelah mengetahui adanya keributan pemuda di depan kantor itu.
"Karena ribut -ribut di depan kantor desa, karena suatu hal, Nana berniat melerai tapi malah dikeroyok dan dipukuli. Karena mungkin ada satu permasalahan, pemuda itu kehilangan handphone, Namun sedang kita telaah," katanya.
Meskipun terluka, Nana memilih upaya damai. "Yang penting endingnya mereka telah menyelesaikan hal ini secara mufakat dan musyawarah sehingga tidak ada yang saling lapor. Karena besoknya, Kamis (16/12) langsung dilakukan mediasi. Kedua belah pihak saat dimediasi saling memahami dan memaafkan," kata Maryadi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, terjadi kesalahpahaman atas tudingan korban diduga merendahkan kehormatan istri warga setempat dan keluarganya dan membuat tersinggung.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaPotongan video korban beredar luas di media sosial, salah satunya akun Instagram @ogankomeringilir.info.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke RSCM oleh warga untuk mendapatkan perawatan medis dan tim unit reskrim melakukan pengecekan ke RSCM guna keperluan visum et revertum.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca Selengkapnya