Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lestarikan budaya, Mbah Suto tak ingin kebiasaan kunyah kinang hilang

Lestarikan budaya, Mbah Suto tak ingin kebiasaan kunyah kinang hilang Penjual kinang di Sekaten. ©2017 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Usia tak menghalanginya terus berjualan. Kesetiaan dan kegigihan nenek berusia 93 tahun ini nguri-uri (melestarikan) budaya sungguh luar biasa. Patut dijadikan contoh.

Adalah Suto Dimejo atau akrab disapa Mbah Suto, seorang nenek yang berjalan 'kinang' di area Sekaten depan Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta. Nenek 3 anak ini mengaku berjualan kinang sejak banjir bandang di Solo tahun 1966.

"Kula sadean kinang niki kawit banjir bandang kala mben, sak yahketen. Dep depipun nguri-uri budaya Jawi mas. (Saya jualan kinang ini sejak banjir bandang Kota Solo sampai sekarang. Ini sekaligus untuk melestarikan budaya Jawa)," ujar Mbah Suto, saat ditemui merdeka.com, Jumat (1/12).

Mbah Suto prihatin, budaya mengunyah kinang yang mempunyai banyak manfaat sudah hampir luntur. Tak ada generasi muda apalagi warga kota yang melestarikannya. Bahkan sebagian besar tak mengetahui budaya 'nginang' atau mengunyah kinang tersebut.

Kinang yang terdiri dari daun sirih, gambir, injet (kapur) dan tembakau, merupakan ramuan tradisional yang dikunyah di mulut dan tidak ditelan. Usai dikunyah, penikmat yang rata-rata ibu rumah tangga kemudian menggosokan tembakau dan kembang kanthil pada gigi.

"Nginang niku marai awet nom, wojo saget kuat, putih lan kenceng. (Mengunyah kinang itu bikin awet muda, gigi kuat, putih dan kecang)," terangnya.

Dalam tradisi Jawa, mengunyah kinang secara bersama dilakukan saat perayaan Sekaten atau Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini sudah mulai memudar dan mulai dilupakan orang.

Kesetiaan Mbah Suto melestarikan budaya Nginang tak perlu diragukan lagi. Selain dilakukan sejak muda, ia juga menurunkan kepada anak cucu maupun keponakannya.

Sujiyem (55), anak kedua mbah Suto mengaku selalu berjualan kinang saat Sekaten tiba. Di depan Masjid Agung, ia bersama ibu dan keponakannya, menggelar dagangan kinang, telur asin dan bunga tabur. Selama sepekan. Meski bukan pekerjaan pokok, namun Sujiyem mengaku senang bisa berjualan.

"Selain mendampingi ibu saya, sekaligus ini ikut nguri-uri budaya. Siapa lagi kalau bukan kita mas," katanya.

Sujiyem mengaku meski sudah tua, namun Mbah Suto selalu dikaruniai kesehatan. Mbah Suto tak mau jika hanya diam di rumah menikmati masa tuanya. Dalam kesehariannya Mbah Suto pun masih terus bekerja, membantu saudaranya membuat krecek.

"Niki regine setunggah setunggal ewu mawon. Sedinten nggih payu satus kinange. (Ini harganya satu kinang seribu. Sehari bisa laku seratus kinang," pungkas dia.

Walinem (65) dan Sadinem (67), warga Jumantono, Karanganyar mengaku sebagai pelanggan setia Mbah Suto. Ia tak pernah membeli kinang di tempat lain. Menurutnya, mengunyah kinang bisa membuat awet muda. Apalagi jika dilakukan di Sekaten, ia yakin akan mendatangkan berkah tersendiri.

"Saya tiap hari nginang, tapi tiap Sekaten pasti beli di sini. Kalau kinangnya Mbah Suto ini rasanya berbeda. Injetnya, gambir dan tembakaunya enak dibanding yang lain," tutur Walinem.

Dalam penyajiannya kinang yang terdiri dari campuran tembakau kering, daun sirih, gambir, jambe, injet (kapur sirih) dan kembang kanthil selalu dibungkus dengan conthong (kerucut) yang terbuat dari daun pisang. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Semangat Pantang Menyerah Aki Khoerudin, Tetap Berjualan Lumpia di Usia 100 Tahun
Semangat Pantang Menyerah Aki Khoerudin, Tetap Berjualan Lumpia di Usia 100 Tahun

Pria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.

Baca Selengkapnya
Usia Hampir 100 Tahun dan Menikah 3 Kali Tetap Semangat, Kakek Ini Jualan Lumpiah 'Alhamdulillah Sehat'
Usia Hampir 100 Tahun dan Menikah 3 Kali Tetap Semangat, Kakek Ini Jualan Lumpiah 'Alhamdulillah Sehat'

Semua dilakukan semata-mata hanya karena ingin hidup tanpa merepotkan siapapun, termasuk anak-anaknya.

Baca Selengkapnya
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja
Kisah Abah Emuh Sang Maestro Beluk dari Tasikmalaya, Tetap Bersahaja dengan Suara Merdu di Usia Senja

Sampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Kakek 93 Tahun Penjual Klintingan, Tetap Semangat Bekerja di Usia Senja
Kisah Haru Kakek 93 Tahun Penjual Klintingan, Tetap Semangat Bekerja di Usia Senja

Di masa tuanya, ia masih harus bekerja untuk mengisi perut keluarganya.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Bertemu Nenek 75 Tahun saat Mendaki, Bagikan Tips Tetap Kuat Naik Gunung di Usia Senja
Pria Ini Bertemu Nenek 75 Tahun saat Mendaki, Bagikan Tips Tetap Kuat Naik Gunung di Usia Senja

Di usianya yang sudah tak lagi muda, Nenek ini tampak masih kuat naik gunung.

Baca Selengkapnya
Masih Produksi Kue Keranjang di Usia 71 Tahun, Lansia Ini Ceritakan Pasang Surut Usahanya
Masih Produksi Kue Keranjang di Usia 71 Tahun, Lansia Ini Ceritakan Pasang Surut Usahanya

Sudah sejak 1988 ia membuat kue keranjang dengan kondisi penjualan yang pasang surut.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Singkong Goreng Cocol Sambal di Toko Legendaris Malang, Dikelola Sendirian oleh Seorang Nenek
Mencicipi Singkong Goreng Cocol Sambal di Toko Legendaris Malang, Dikelola Sendirian oleh Seorang Nenek

Selain singkong goreng, toko ini menjual berbagai makanan yang semuanya dimasak sendiri oleh sang nenek.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Sugiyarno dari Blora, 40 Tahun Kenakan Topi Berbahan Kayu Jati
Kisah Mbah Sugiyarno dari Blora, 40 Tahun Kenakan Topi Berbahan Kayu Jati

Sudah banyak pelajaran hidup yang ia peroleh sejak memakai topi antiknya.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Penjual Tissue, Kehangatan di Balik Embun Hujan
Kisah Kakek Penjual Tissue, Kehangatan di Balik Embun Hujan

Namanya adalah Sutomo, pria berusia 70 tahun yang telah menjalani profesi ini selama lebih dari 11 tahun.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Sate Kelinci Mbah Kromo Khas Kulon Progo, Sudah Berjualan Sejak Awal Era Presiden Soeharto
Mencicipi Sate Kelinci Mbah Kromo Khas Kulon Progo, Sudah Berjualan Sejak Awal Era Presiden Soeharto

Walaupun sudah berusia 85 tahun, Mbah Kromo tetap sehat dan semangat menjual sate kelinci

Baca Selengkapnya
Disebut Manusia Tertua di Yogya, Begini Kondisi Mbah Suparni yang Berusia 124 Tahun
Disebut Manusia Tertua di Yogya, Begini Kondisi Mbah Suparni yang Berusia 124 Tahun

Bagi Mbah Suparni, menjaga pikiran adalah kunci agar kondisi jiwa raga tetap sehat.

Baca Selengkapnya
Kakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun  Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang
Kakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang

Kakek penjual kacang keliling ini ceritakan masa lalunya pernah jadi korban penculikan Jepang, kisahnya viral.

Baca Selengkapnya