Letusan Gunung Kelud, bencana membawa berkah
Merdeka.com - Debu bekas material letusan Gunung Kelud, yang dimuntahkan pada Kamis malam lalu, ternyata bermanfaat bagi warga sekitar. Debu abu vulkanik yang mengotori tiga wilayah di sekitar gunung, yaitu Blitar, Kediri, dan Malang, dikumpulkan untuk bahan bangunan atau dijual.
Pemandangan ini terlihat di Kota Kediri. Salah satunya, dilakukan Kamdir, warga Desa Reco, Kecamatan Kendat, Kediri. Dia dan empat rekan sekampungnya, membersihkan debu yang berserakan di area jalan persawahan di Desa Reco.
Sejak pagi tadi, lima warga Desa Reco itu, mengumpulkan debu-debu ke atas truk. "Ini sudah dapat satu angkle truk. Nantinya mau saya gunakan sendiri di rumah," aku Kamdir, Sabtu (15/2).
-
Apa Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit. Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Kapan Gunung Kelud mulai aktif? Dari sinilah, Gunung Kelud mulai aktif dan meletus dari waktu ke waktu.
-
Bagaimana mencapai puncak Gunung Kelam? Agar bisa mencapai puncak, pengunjung bisa menaiki tangga dengan tinggi sekitar 90 meter yang berada di sisi barat.
-
Kenapa Gunung Kelud menarik? Pemandangan indah dari gunung ini tersaji sejauh mata memandang.
-
Mengapa Gunung Kelam unik? Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata. Gunung ini letaknya tepat di antara Sungai Melawi dan Sungai Kapuas.
Tak hanya digunakan untuk pribadi, yaitu untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat dihantam hujan debu bercampur kerikil pada Kamis malam, tapi pasir-pasir itu juga akan dijual jika ada yang mau membelinya.
"Kalau ada yang mau beli ya nggak apa-apa. Kalau dulu, waktu meletus tahun 2007, satu angkle truk dihargai Rp 400 ribu, sekarang ya nggak tahu, yang jelas lebih mahal lah," katanya.
Menurut kelima warga Reco ini, letusan Gunung Kelud, selain menjadi bencana, juga bermanfaat bagi warga sekitar.
"Ini juga berkah dari Gusti Allah. Pasir-pasir ini bisa dimanfaatkan warga sekitar. Ini juga rezeki yang patut disyukuri. Ya memang bencana, karena merusak rumah-rumah warga, tapi diganti sama Allah dengan pasir-pasir ini. Gratis dan bisa dijual buat tambahan renovasi," sahut salah satu rekan Kamdir.
Dari pantauan merdeka.com di lapangan, kelima orang ini memiliki peran masing-masing. Dua orang mengumpulkan pasir (debu vulkanik) yang berserakan di jalan dengan skrop, tiga lainnya mengangkutnya ke atas truk.
Seperti diketahui, pasca-erupsi Kamis malam lalu, beberapa warga terdampak, bergotong royong membersihkan atap rumah mereka masing-masing yang dipenuhi debu. Sebagian lagi ada yang menyiramnya dengan air, agar debu tidak beterbangan saat dilalui mobil.
Lainnya lagi membersihkan jalanan dan mengumpulkan material bekas muntahan Kelud teersebut, seperti yang dilakukan Kamdir Cs. Selain menguntungkan, membersihkan debu-debu yang berserakan itu, juga membantu para pengguna jalan, akan kembali merasa nyaman dalam berkendara. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Flotim telah menyiapkan beberapa pos pengungsian untuk menampung warga yang terdampak.
Baca SelengkapnyaKemudian Ketua KPU Kabupaten Magelang mendapatkan informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaJika biasanya KKN membawa mobil bak terbuka, kelompok KKN satu ini justru membawa truk besar.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang sopir truk perempuan cantik mengendarai kendaraan besar dan berhasil naik di tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik.
Baca SelengkapnyaWalaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca Selengkapnya