Lewat buku, Salim Said berbagi cerita lewati tiga zaman
Merdeka.com - Lewat buku 'Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian', pengamat militer, Salim Said menceritakan kisahnya. Buku tersebut diluncurkan tepat di hari ulang tahunnya yang ke-70.
"Banyak pengalaman saya, saya mengalami Gestapu (Gerakan Tiga Puluh September), peranan politik saat tentara naik turun, saya terlibat film, semuanya saya mau berbagi yang saya alami," ujar mantan Dubes RI untuk Ceko ini dalam peluncuran bukunya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Minggu (10/11).
Buku ini menyajikan kisah sejarah masa lalu di Indonesia saat PKI diberangus tentara. Salim yang saat itu menjadi wartawan, menyaksikan dari dekat peristiwa tersebut.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
"Pesannya, saya ingin berbagi pengalaman yang mereka tidak alami. Gestapu misalnya, saya orang pertama yang ada di markas Kostrad ketika tanggal 30 itu. Saya keliling Jateng waktu itu bersama Sarwo Edi, komandan RPKAD itu yang saya ceritakan," ungkap dia.
Dalam peluncuran buku tersebut, hadir juga letjen TNI (Purn) Rais Abin, mantan Asisten Perencanaan Umum Mabes ABRI. Rais memuji buku Salim Said sebagai buku yang enak dibaca tetapi juga tak lupa melemparkan kritiknya sebagai bagian dari saksi sejarah.
"Saya kira perlu penyempurnaan beberapa data, antara lain masalah power struggle, begitu juga saat Ahmad Yani diberi bintang lima, pasti ada yang memutuskan kekuatan tertinggi bukan karena hasil tulisannya," kritik Rais Abin. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaAnis bertugas sebagai penerjemah untuk Irak dan bertemu Yasser Arafat.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 23 Maret pada 1978 silam, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga.
Baca SelengkapnyaBuku diterbitkan bertepatan gerakan melawan lupa 17 tahun aksi Kamisan terhadap 13 korban aktivis 97-98
Baca SelengkapnyaBuya Hamka merupakan seorang ulama, aktivis politik, dan sastrawan.
Baca SelengkapnyaSoebandrio akan ditembak mati empat hari setelah Letkol Untung, pimpinan G30S/PKI dieksekusi.
Baca Selengkapnya