Lewat Inpres, Jokowi Minta Kementerian Tingkatkan Prestasi Sepakbola
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
"Sudah diterbitkan Inpres Nomor 3, pada pekan ini," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi SP saat dikionfirmasi, Kamis (14/2).
Dalam Inpres yang dikeluarkan pada 25 Januari 2019 itu, Jokowi memerintahkan 12 kementerian, Kapolri, dan seluruh gubernur dan bupati/wali kota untuk melakukan peningkatan prestasi sepak bola nasional dan internasional sesuai tugas, fungsi, dan kewenangannya masing-masing.
-
Kenapa Presiden Jokowi memuji Timnas Indonesia? Presiden Republik Indonesia, Jokowi, memberikan pujian kepada Timnas Indonesia atas penampilan mereka dalam pertandingan melawan Arab Saudi dan meminta agar mereka kini berkonsentrasi untuk menghadapi Timnas Australia.
-
Bagaimana cara Kemenpora meningkatkan skill pemain sepak bola? 'Tentunya untuk selanjutnya kita akan bekali lagi dengan semangat dan juga fisik yang lebih prima. Untuk membangun suatu pembinaan yang baik yang tujuannya adalah learning to compete di masa depan,' tutupnya.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang Jokowi ajak ke pertandingan? Jokowi membawa dua cucunya menonton pertandingan tersebut.Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di lokasi pukul 19.28 WIB bersama kedua cucunya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
-
Siapa yang memimpin Timnas Indonesia? Shin Tae-yong memimpin sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/9/2024) sore WIB.
Kementerian dan lembaga tersebut antara lain, Menko PMK, Mendikbud, Menpora, Mendagri, Menag, Menristekdikti, Menteri BUMN, Menteri ATR/BPN, Menkeu, dan Menteri PUPR. Kemudian, Menkes, Kepala BPN, Kapolri, para gubernur, bupati/walikota.
"Mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing Kementerian/Lembaga untuk melakukan peningkatan prestasi sepak bola nasional dan internasional," demikian bunyi dalam Inpres Nomor 3/2019.
Langkah yang perlu dilakukan seperti dalam Inpres itu, antara lain pengembangan bakat, peningkatan jumlah dan kompetensi wasit dan pelatih sepak bola, pengembangan sistem kompetisi berjenjang dan berkelanjutan, serta pembenahan sistem dan tata kelola sepak bola.
Selain itu, penyediaan prasarana dan sarana stadion sepak bola di seluruh Indonesia sesuai standar internasional, dan training center sepak bola, dan mobilisasi pendanaan untuk pengembangan sepak bola nasional.
Dalam Inpres tersebut, Jokowi juga memberikan tugas khusus pada masing-masing kementerian dan lembaga. Untuk Menpora, Jokowi menginstruksikan untuk meningkatkan monitoring, evaluasi dan pengawasan terhadap lembaga dan organisasi keolahragaan yang terkait dalam percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.
Jokowi juga meminta Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil untuk memfasilitasi perolehan tanah serta memberikan status hukum dan penerbitan sertifikat hak atas tanah pada lokasi prasarana dan sarana olahraga sepak bola.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memerintahkan Menteri PUPR melakukan pembangunan dan renovasi prasarana dan sarana olahraga sepak bola sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kemudian, menyediakan dan mengalokasikan anggaran pembangunan prasarana dan sarana utama maupun pendukung yang diperlukan sesuai ketersediaan anggaran dalam percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pada pekan lalu Jokowi bersama dengan pegiat sepak bola melakukan diskusi mengenai masalah persepakbolaan nasional.
"Intinya bahwa sepak bola itu menjadi hiburan masyarakat luas. Concern kita itu, sehingga harus diatur," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mendorong Kemendagri untuk merevisi peraturan agar APBD bisa digunakan untuk Liga 3.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi pagi ini melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan pusat pelatihan sepak bola nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, keberadaan kantor tetap FIFA Asia-hub ini merupakan babak baru persepakbolaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Marurar Sirait blak-blakan fakta bahwa sejumlah pejabat tinggi negara ialah seseorang yang gila bola
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan menghadapi Australia di babak 16 Piala Asia
Baca SelengkapnyaPusat pelatihan sepak bola ini akan dilengkapi dengan asrama yang dikelilingi alam asri IKN.
Baca SelengkapnyaPentingnya sepak bola yang bebas dari mafia agar transformasi sepak bola di Indonesia bisa terwujud.
Baca SelengkapnyaJokowi pun berharap berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dapat melahirkan lebih banyak atlet berprestasi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap ajang Piala Presiden dapat berlanjut di pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo menyatakan apresiasinya kepada Presiden FIFA Gianni
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut keberadaan kantor FIFA di Jakarta ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar memajukan sepak bola Tanah Air di kancah dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi berkelakar, dengan memperhatikan para atlet bisa memperoleh keuntungan berupa peningkatan elektabilitas.
Baca Selengkapnya