Lewat leaders talk, Moeldoko genjot program reformasi birokrasi
Merdeka.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengintensifkan agenda leaders talk, guna menggenjot program reformasi birokrasi di sejumlah lembaga pemerintahan pusat maupun daerah.
Moeldoko mengatakan, pihaknya mencari solusi yang tepat agar tujuan birokrasi efisien, efektif, bersih dan melayani tercapai melalui leaders talk, dengan mengundang para kepala daerah berprestasi melalui program kerjanya kemudian berbagi pengalaman dengan kepala daerah lain yang kurang berhasil.
"Pertemuan umpamanya nanti tiga pekan lagi kita undang mereka yang berhasil membuat birokrasinya maju, semisal Bupati Banyuwangi. Nanti dia ajari bupati lain (yang tidak berkinerja baik). Kita juga bawa pihak swasta, BUMN, dan lainnya yang bisa urun rembuk mencari solusi," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (31/5). Dikutip dari Antara.
-
Bagaimana Sekretaris Kabinet mengoordinasikan komunikasi antara Presiden dan kementerian? Sekretaris Kabinet berperan sebagai penghubung utama antara Presiden dan berbagai kementerian atau lembaga pemerintah. Ia memastikan informasi terkait kebijakan dan instruksi Presiden disampaikan dengan jelas dan tepat waktu kepada para menteri dan pejabat terkait.
-
Apa saja program pelatihan yang diusulkan Moeldoko? 'Yang meliputi pelatihan berjenjang dari hulu hingga hilir dengan melibatkan dunia usaha, kementerian/lembaga, Bank Sentral Indonesia, asosiasi petani, dan organisasi kepemudaan,' sambungnya.
-
Siapa yang mengadakan rapat kabinet perdana? Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat kabinet perdana bersama seluruh menteri di Istana Negara, Rabu (23/10).
-
Siapa yang diusulkan Moeldoko untuk dilatih di pusat pelatihan? Kepresidenan Moeldoko mengusulkan Indonesia menjadi pusat pelatihan petani muda Asia Pasik kepada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
Moeldoko, yang juga doktor ilmu administrasi negara dari Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, persoalan birokrasi juga berkutat pada pengawasan. Menurutnya, birokrasi yang bersih haruslah diawasi dengan cara yang baik.
"Sekarang persoalannya di birokrasi bersih itu adalah pengawasan. Seperti untuk inspektorat di kabupaten itu ada di bawah bupati. Itu strukturnya sudah salah. Bagaimana dia mau mengawasi bupati. Malah-malah dia bisa bersepakat dengan yang diawasi. Karena itu saya usulkan inspektorat di bawah gubernur, setingkat Sekda lah," urai mantan Panglima TNI itu.
Selama ini, persoalan birokrat yang bermasalah terkait perizinan, pendanaan, serta pengadaan barang dan jasa. Sehingga menurutnya, perlu pencegahan dari pemerintah berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Agenda leaders talk sendiri, diakuinya bukan hal baru. Ini pernah digulirkan era Wakil Presiden RI Boediono yang mengundang sejumlah kepala daerah pada pertemuan setiap tiga bulan sekali, berbagi program kerja unggulan untuk menggeliatkan kinerja pemerintah daerah. Namun ide ini kemudian dikembangkan Moeldoko untuk lebih mempercepat optimalnya birokrasi. Agenda ini menjadi agenda rutin Kantor Staf Kepresidenan bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN).
Terhadap hal ini, pengamat mengapresiasi langkah Moeldoko. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Nugroho Pratomo menganggap program leaders talk yang digulirkan Moeldoko sebagai terobosan yang solutif untuk memperbaiki sistem birokrasi di Indonesia.
"Kegiatan yang dilakukan Moeldoko untuk memecahkan persoalan birokrasi pemerintah yang cukup penting, karena masih banyak persoalan di birokrasi itu sehingga program kerja tidak sesuai rencana dan kebutuhan," ujar Nugroho.
Direktur Riset Visi Teliti Saksama itu menuturkan, akibat persoalan birokrasi tersebut pemenuhan kebutuhan masyarakat terhambat sehingga diperlukan terobosan seperti yang dilakukan Moeldoko.
Nugroho menjelaskan, program yang digagas kembali Moeldoko dapat memperbaiki sistem birokrasi yang selama ini terkendala dan perlu pengawalan secara jangka panjang, serta pengawasan khusus.
Hal sama diutarakan Pakar pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Malang, Mas'ud Said menganalisa tiga hal yang dilakukan pemerintah untuk menggenjot kinerja birokrat. Salah satunya adalah, innovation sharing, antara kepala daerah dan pimpinan badan usaha milik negara (BUMN) seperti sekolah inovasi.
"Dalam pengertian kita bisa bekerja lebih baik dan cerdas dengan berbagai inovasi," ujar Said.
Hal kedua diungkapkan Said, pimpinan negara yakni presiden dan wakil presiden, pengusaha, politikus dan masyarakat umum mendapatkan informasi yang dikerjakan kepala daerah dengan berbagai program terobosan.
Ketiga, Said menyebutkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) berupaya mengkampanyekan program kerja kepada masyarakat termasuk pihak pengkritik.
Said dan Nugroho sama, menyerukan agar program Kepala Staf Kepresidenan ini bisa memompa kelemahan birokrat yang tersebar pada 516 kota/kabupaten se-Indonesia atau beberapa BUMN.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko bertemu dengan purnawirawan TNI Akabri angkatan 81.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko membeberkan rapat paripurna yang digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada TNI-Polri agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaPasalnya, para anggota kabinet berolahraga dan tinggal di satu kawasan bersama-sama selama tiga malam.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya apakah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apakah diundang atau tidak. Airlangga hanya diam dan melengos dari awak media.
Baca SelengkapnyaMarsdya TNI Andyawan Martono P yang sebelumnya menjabat Pangkogabwilhan II akan menjadi Wakasau.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya desas-desus
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo menjelaskan memilih Lembah Tidar sebagai lokasi pembekalan para menteri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca Selengkapnya