Lewat street art, pemuda Purbalingga suarakan #SaveKPK
Merdeka.com - Ada berbagai cara dan gaya rakyat Indonesia untuk menyatakan dukungannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akhir-akhir ini tengah terancam. Di Purbalingga, Jawa Tengah, gerakan SaveKPK dilakukan dengan cara yang unik khas anak muda pada Minggu (25/1) dinihari.
Beberapa anak muda di Purbalingga, melakukan aksi mendukung KPK dengan medium seni jalanan (street art) untuk menyuarakan aksi keprihatinan untuk lembaga antirasuah tersebut. Motor gerakan tersebut, Bowo Leksono mengemukakan ide ini muncul karena gerakan mendukung KPK tidak cukup hanya di media sosial saja.
"Kami butuh turun ke jalan dan pilihannya memasang pamflet dukungan kepada KPK dengan bahasa banyumasan yang tentunya setiap warga mengerti," katanya yang juga Direktur Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, Senin (26/1).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Pamflet berukuran A3 dengan beberapa tulisan berbahasa banyumasan seperti, "Inyong rakyat ora jelas, jelas dukung KPK", "KPK Rika Ora Dewekan" dan "Inyong Rika adalah KPK" ditempel di beberapa titik strategis, bahkan pos polisi. "Salah satu sasaran kami adalah simbol polisi, yaitu pos polisi yang tersebar di pusat kota," kata Bowo.
Sasaran pertama, aksi ini adalah pos polisi yang berada di depan Taman Kota Usman Janatin. Namun, di luar dugaan, aksi tersebut tepergok dua polisi yang masing-masing memakai mobil pribadi. Hingga terjadilah perdebatan antara pemuda ini dengan polisi yang memergoki mereka.
"Mereka menegur kami, namun kami tidak takut. Apa yang kami lakukan murni inisiatif kami dan merupakan suara hati rakyat," tegas Bowo.
Bowo mengemukakan, dalam perdebatan tersebut, para pemuda dianggap melakukan pelanggaran. Tetapi, para pemuda ini malah balik mempertanyakannya karena pos polisi juga merupakan bagian dari fasilitas umum.
"Kami tak sepakat jika hal itu dianggap melanggar, karena fasilitas umum dibangun dengan biaya dari pajak rakyat. Makanya rakyat seperti kami ini boleh untuk menyampaikan aspirasi melalui fasilitas umum tersebut," ucapnya.
Setelah terjadi perdebatan, mereka kembali memasang pamflet di pos polisi berikutnya. Tak begitu lama, ada warga yang menginformasikan pamflet yang dipasang di depan Taman Kota Usman Janatin dirobek. Mendengar kabar tersebut, anak muda menyambangi polisi yang ternyata sudah selesai menyobek semua pamflet yang terpasang. Pun akhirnya, percekcokan pun tak terhindarkan.
Menurut Bowo, semua kejadian tersebut direkam dalam media video yang digunakan sebagai media aksi mereka.
"Harapan dari aksi kami, tidak hanya mengampanyekan bagaimana kegentingan program penegakan antikorupsi di Indonesia dengan kondisi KPK sekarang ini, tapi juga mengajak kelompok seniman lain di Purbalingga untuk melakukan gerakan dengan cara masing-masing," tuturnya.
Sementara itu, pengamat dari Fisip Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo mengemukakan aksi aktivis dan pemuda Purbalingga ini merupakan aksi spontan menyikapi realitas Indonesia hari ini untuk menyuarakan dukungan pemberantasan korupsi.
Ia mengemukakan, aksi pemuda di Purbalingga ini cukup menarik dan mencuri perhatian khalayak. "Mereka independen dan cerdas. Yang menarik apa yang mereka lakukan juga mereka dokumentasikan menjadi film. Ini yang menjadi nilai lebih tersendiri," ujarnya.
Video yang diberi judul "KPK, Rika Ora Dewekan!" pun diunggah ke youtube pada tanggal 25 Januari 2014. Berikut video berdurasi 6 menit 42 detik tersebut:
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaJalanan di tengah Kota Palembang menjadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaTerkait teror pocong, Satreskrim Polres Dumai telah melakukan pengecekan di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnya