Lewat surat terbuka, pendiri PAN nilai Hatta Rajasa 'memalukan'
Merdeka.com - Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha, tak sungkan mengkritik sang ketua umum yang juga cawapres nomor urut satu, Hatta Rajasa , atas sikapnya yang mengklaim kemenangan berdasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak kredibel.
Bahkan, lewat surat terbuka di Kompasiana, Toha menyebut sikap Hatta tersebut memalukan.
"Menunggu hasil resmi KPU tidaklah salah, tapi menyatakan diri 'menang' atas dasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak bertanggungjawab adalah sikap yang memalukan," tulisa Toha lewat postingan tertanggal 12 Juli 2014, pukul 21.30 Wib.
-
Siapa yang menang di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Siapa yang menentukan pemenang? Pemilihan pemenang Exquisite’s Best Restaurants & Bars 2024 dilakukan sangat selective dengan melibatkan cullinary expertise sebagai juri.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pemilu? Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pemilu, mulai dari perencanaan, pemutakhiran data pemilih, hingga pengaturan tahapan pemilu.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemilu di Indonesia? Komisi Pemilihan Umum (KPU) didirikan pada tahun 1999 sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Pemilu di Indonesia.
Topik pilihan: Pilpres | Hatta Rajasa | Prabowo-Hatta
Toha adalah adalah sarjana jurusan Commerce, lulus dengan First Class Honors dan meraih J A Wood Memorial Award pada Faculty of Economics and Commerce, University of Western Australia, bersamaan dengan Wakil Presiden RI Prof Dr Boediono, yang lulus pada jurusan Ekonomi di Universitas yang sama pada tahun 1966.
Pada 1998 saat terjadi gerakan reformasi dan setelah turunnya Soeharto, bersama dengan Amien Rais, Abdillah mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan menjadi salah seorang formatir pertama dan ketua DPP PAN. Dia pernah menjabat sebagai anggota DPR dari PAN pada periode 2004-2009.
Berikut tulisan lengkap yang diberi judul 'Surat Terbuka untuk Ketua Umum PAN':
Saudaraku Hatta Rajasa yang saya hormati,Sebagai orang yang ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan sebagai mantan pengurus dan mantan ketua fraksi PAN di DPR RI, walau saya sudah agak lama tidak terlibat dalam kegiatan partai, hati saya masih bersama PAN. Saya bersyukur telah menjadi bagian dari berdirinya sebuah partai yang pada awalnya dimaksudkan sebagai partai plural dan inklusif, bersendikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Partai yang menjadi pelopor reformasi tanpa beban masa lalu.
Namun demikian sangat disayangkan, dalam perjalanannya PAN sedikit demi sedikit tapi pasti telah bermetamorfosa menjadi partai pragmatis berorientasi kekuasaan. Tidak ada salahnya sebuah partai berupaya meraih kekuasaan asal dilakukan demi tujuan mulia memperbaiki nasib rakyat banyak melalui prinsip kejujuran, etika, dan kepentingan jangka panjang bangsa. Puncak kekecewaan saya terjadi ketika PAN bergabung dengan sekelompok partai-partai yang banyak bermasalah dalam mendukung seorang calon presiden 2014 yang latar belakang dan misinya tidak sejalan dengan prinsip utama didirikannya PAN. Bahkan lebih dari itu, PAN telah menempatkan ketua umumnya sebagai calon wakil presidennya.
Kemudian, dalam proses kampanye untuk mensukseskan calon presiden itu, kita semua tahu bahwa PAN telah membiarkan segala cara termasuk cara-cara yang tidak terhormat untuk menjatuhkan lawannya, tidak peduli konsekwensi buruk yang ditimpakan kepada bangsa yang sedang membangun sistem demokrasi yang sehat. Saudara Hatta, Kita tinggalkan yang sudah terlanjur dan marilah kita sekarang menatap kedepan. Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, PAN boleh dikatakan sebagai partai yang relatif masih lebih bersih dibanding beberapa partai lain yang sudah banyak berlumuran masalah. Sebagai politisi dan negarawan yang sudah sangat berpengalaman dalam berbagai posisi pemerintahan, anda sendiri saudara Hatta adalah aset partai dan aset bangsa yang tinggi nilainya. Agar semua ini tidak terbuang sia-sia, pada saat-saat menentukan hari-hari ini, pilihan yang ada di depan kita adalah mengambil sikap yang dapat menyelamatkan partai dan sekaligus menjaga stabilitas negeri atau sikap yang bisa memperpanjang ketidakpastian dan berpotensi menciptakan konflik antar sesama.
Keputusan akhir siapa yang akan memenangkan pemilihan umum presiden tahun ini memang berada ditangan KPU. Kita semua harus menunggu saat KPU mengumumkan dengan resmi pada tanggal 22 Juli mendatang. Namun demikian, delapan lembaga survei yang kredibel telah mengindikasikan melalui hitung cepat bahwa pemenangnya adalah pasangan Jokowi-JK. Prestasi lembaga-lembaga survei tersebut telah terbukti akurat pada pemilu-pemilu sebelum ini. Bahkan juga pada pemilu legislatif yang baru lalu. Menunggu hasil resmi KPU tidaklah salah, tapi menyatakan diri "menang" atas dasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak bertanggungjawab adalah sikap yang memalukan. Bahkan menimbulkan kecurigaan macam-macam tentang kemungkinan rencana pengotoran proses penghitungan suara. Lebih dari itu, bahkan bisa menimbulkan konflik antar sesama warga yang membahayakan keamanan dan kelangsungan hidup berdemokrasi.
Pernyataan "akan mengawal kemenangan Prabowo sampai ke Mahkamah Konstitusi" oleh ketua timses Prabowo-Hatta adalah sikap apriori, seakan-akan apapun hasil pengumuman resmi KPU nanti jika mengunggulkan pihak lawan akan digugat. Semua ini membuat kita khawatir pemerintahan macam apa yang akan berkuasa di negeri ini bila Prabowo menang. Sebagai negarawan dan ketua umum partai yang bercita-cita mewujudkan sebuah demokrasi yang sehat di negeri ini, sudah selayaknya saudara memelopori mengambil sikap kenegarawanan dengan menghormati hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang profesional dan kredibel sambil menunggu hasil resmi KPU. Sudah saatnya saudara mengembalikan marwah PAN sebagai partai yang bermartabat dan menjunjung tinggi etika berdemokrasi.
Adalah juga tanggung jawab saudara untuk meyakinkan partai-partai lain pendukung pencalonan anda untuk bersama-sama tidak mencemari proses pemilihan umum ini dan menghormati aspirasi rakyat.Hanya dengan demikian, insya Allah Partai Amanat Nasional akan terselamatkan dan tetap akan dipandang sebagai partai yang layak dipilih pada pemilu-pemilu mendatang. Pemilihan umum hanya memberikan mandat untuk lima tahun, sedang prospek PAN dan karier anda sendiri masih terbuka lebar sampai puluhan tahun mendatang. Semoga.
Abdillah Toha
120714
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan Maharani sempat tidak sanggup meneteskan mata saat baca hasil rekomendasi Rakernas V PDIP.
Baca SelengkapnyaPuan tidak kuasa mengungkapkan kesedihannya saat menyebut perilaku kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik
Baca SelengkapnyaHasto juga mengaku ditertawai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPutra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyerahkan, surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan yang dibuat Ketum PDIP Megawati ke MK
Baca SelengkapnyaKetua Umum Megawati Soekarnoputri meradang ketika kembali menyinggung kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Baca SelengkapnyaPenuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merespons keputusan DKPP memberhentikan Hasyim Asy'ari dari jabatannya sebagai Ketua KPU karena tindakan asusila.
Baca SelengkapnyaSoal hukuman apa yang paling tepat dijatuhi untuk pelanggaran tersebut, Ganjar mengaku belum tahu
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercerita ditertawai Megawati karena dipanggil polisi.
Baca SelengkapnyaMegawati Berkirim Surat Amicus Curiae ke MK, Ini Komentar Gibran
Baca Selengkapnya