Lewat Yayasan Penjaring Dana, Jamaah Islamiyah Kantongi Rp70 Miliar Setahun
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyakini jika kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) berhasil mengantongi Rp70 miliar dalam setahun yang didapat melalui yayasan pendana jaringan dalam setahun.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan keterangan terkait dana tersebut didapat dari hasil penyidikan tersangka.
"Ada yang bilang (keterangan tersangka) bisa sampai Rp70 miliar setahun sebenarnya (keuntungan)," kata Aswin kepada wartawan, Jumat (26/11).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Kenapa dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? 'Kami harus bertindak tegas, karena ini menyangkut prestasi olahraga, dana yang seharusnya untuk kegiatan olahraga tapi ternyata diselewengkan seperti itu,' ujar Douglas.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
Aswin mengatakan dana tersebut masih perlu didalami, karena sejauh ini penyidik belum mendapatkan bukti otentik, lantaran mekanisme pendanaan jaringan yang terputus.
"Tapi kami tidak punya bukti itu dalam konteks pemeriksaan laporan begitu," kata Aswin pada Jumat (26/11).
Aswin menjelaskan bahwa pengumpulan dana yang dilakukan oleh jaringan teroris tersebut kebanyakan tak tercatat sebagai sebuah laporan keuangan yang sahih. Meski pengelolaan dana dilakukan oleh yayasan ataupun badan amal yang memiliki keabsahan hukum.
"Kalau yang kita tahu sistem sel terputus atau sistem pengumpulan dana tidak dilaporkan dari bentuk transfer atau lainnya," jelasnya.
Densus 88 sampai saat ini pihaknya baru menemukan sebuah dokumen yang mencatat target penerimaan dana sebesar Rp28 miliar selama setahun. Dokumen itu didapat dari hasil pengungkapan dua yayasan, yakni Syam Organizer dan Lembaga Amil Zakat Badan Mal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).
"Dalam satu acara, ada mereka membuat target penerimaan yang dokumennya sudah kami dapat, itu sekitar Rp28 miliar target dia," sebutnya.
Sementara untuk angka pastinya, dua badan yang diandalkan yakni Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA) dan Yayasan Syam Amal Abadi berhasil mengumpulkan uang Rp15 miliar dalam setahun.
"Contohnya Syam Abadi ini dalam pemeriksaan terungkap bahwa pendapatannya hampir sekitar Rp15 miliar per tahun," tutur Aswin.
Aswin, mengatakan hitungan tersebut tidak termasuk pengumpulan dana dari sel terputus lainnya yang diketahui sengaja dilakukan untuk menghindari pencatatan formal. Sementara untuk LAZ BM ABA, jumlah dana yang dikumpulkan pun tidak jauh berbeda.
"Ada yang mengatakan sekitaran 14 (miliar rupiah) gitu ya, tapi sekitar Rp15 miliar per tahun dan di BM ABA juga tidak jauh beda itu sekitaran Rp14 miliar per tahun," jelas dia.
Adapun dari pengungkapan LAZ BM ABA ada 14 terduga teroris yang ditangkap. Sementara untuk Syam Organizer ada 10 terduga teroris yang ditangkap.
"Kita mengharapkan ke depan tentu Densus akan menggandeng lembaga seperti MUI, lembaga lainnya untuk bisa membantu kita untuk mengimbau kepada masyarakat agar sumbangan-sumbangan diberikan itu diarahkan kepada lembaga-lembaga yang memang dapat diperiksa kebenarannya," jelas Aswin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investigasi itu masih dilakukan Kemenag setelah mendapat aduan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMelakukan penelusuran dugaan keterlibatan anak dan istri dari Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaIrwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.
Baca SelengkapnyaMKD akan menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap anggota DPR yang melakukan pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaPanji memakai dana tersebut untuk keperluan pribadi dengan memindahkan dari rekening yayasan ke pribadi.
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan pengusutan kasus dugaan korupsi BTS Kominfo diduga mengalir ke pelbagai pihak tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng juga akan menggandeng instansi dalam rapat koordinasi tersebut untuk turut memantau proses penyelidikannya.
Baca SelengkapnyaUntuk itu polisi melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaKPU memberikan waktu 1 hari kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk memperbaiki laporan awal dana kampanye (LADK).
Baca SelengkapnyaJaksa tercatat telah meminta klarifikasi sejumlah pihak terkait.
Baca Selengkapnya