Libatkan Brimob saat geledah ruang anggota DPR, KPK sebut sesuai SOP
Merdeka.com - Perang mulut terjadi antara tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat penggeledahan 3 ruang anggota DPR beberapa waktu lalu. Fahri protes lantaran dalam penggeledahan itu penyidik KPK melibatkan personel Brimbob dengan senjata laras panjang. Ketua Ade Komarudin berencana memanggil pimpinan KPK meminta klarifikasi terkait penggeledahan yang melibatkan personel Brimob.
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan langsung merespon. KPK siap hadir untuk menjelaskan proses penggeledahan terkait kasus dugaan suap yang menjerat Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Damayanti Wisnu Putranti. "Kalau diundang siap dong (untuk hadir)," katanya melalui pesan teks, Selasa (19/1).
Basari menegaskan, penggeledahan yang dilakukan lembaga antirasuah dengan pendampingan personel Brimob bersenjata lengkap sudah sesuai dengan prosedur. "Sudah sesuai prosedur (penggeledahan)," tegasnya.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati juga menyebut bahwa dilibatkannya personel Brimob dalam penggeledahan sudah sesuai SOP. Menurut dia, pada penggeledahan sebelum-sebelumnya, KPK selalu meminta pendampingan pihak kepolisian.
"Tidak ada perbedaan penggeledahan di DPR dan sebelumnya. Jadi utk penggunaan Brimob, KPK memang selalu meminta bantuan dari kepolisian," ujarnya.
Penyertaan personel Brimob dalam setiap penggeledahan yang dilakukan KPK sebagai langkah antisipasi menghindari tindakan yang tak dinginkan saat melakukan penyidikan perkara.
"Senjata lengkap itu tujuannya mengamankan penggeledahan, menjaga keterlibatan pelaksana dan pihak yang digeledah dan risiko dari luar, Pasal 127 dan 128 KUHAP," ucapnya.
Seperti diketahui, ketegangan terjadi saat 10 penyidik KPK dengan kawalan delapan anggota Brimob bersenjata menggeledah ruang kerja anggota Komisi V dari fraksi PDIP, Damayanti Wisnu Putranti yang baru saja tertangkap tangan terkait dugaan suap proyek di KemenPU-Pera tahun 2016, beberapa hari lalu. Penggeledahan itu dilakukan di lantai 6 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan.
Fahri naik pitam begitu mendapati penyidik KPK ditemani oleh anggota Brimob lengkap dengan senjata laras panjang mengacak-acak gedung DPR. Dia emosi lantaran ada aparat yang membawa senjata api ke dalam gedung DPR. Saking marahnya, Fahri mengancam akan memanggil Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Usai membentak penyidik KPK, Fahri pun keluar dari ruangan. Namun, di dekat pintu keluar ia kembali naik pitam begitu melihat barisan anggota Brimob lengkap dengan senjata laras panjang. Fahri mengaku tidak suka dengan keberadaan anggota polisi lengkap dengan senjata laras panjang berada di dalam gedung DPR.
Puas memarahi penyidik KPK dan anggota Brimob, Fahri pun langsung meninggalkan lokasi. Namun, tak sampai di situ. Kemarahan Fahri berlanjut saat mengetahui penyidik KPK juga menggeledah ruang kerja Wakil Ketua Komisi V Fraksi PKS Yudi Widiawan di lantai 3 Gedung Nusantara I. Penyidik KPK yang diduga datang mencari alat bukti terkait tertangkapnya Anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti ditahan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Di sini, Fahri yang ditemani Nasir Djamil anggota Komisi III terlibat adu mulut dengan pimpinan penyidik KPK HN Christian. Selain masih mempermasalahkan adanya senjata laras panjang, keduanya juga tak terima lantaran penyidik KPK tidak membawa surat penggeledahan untuk ruang kerja Yudi. Politikus PKS ini bersikukuh, DPR adalah lembaga rakyat dan harus dijaga citranya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaPintu utama steril setelah polisi dilengkapi senjata api laras Panjang ikut menjaga pintu utama dari dalam gedung Kesekjenan DPR.
Baca SelengkapnyaKomisi D DPRD Jateng yang digeledah KPK membidangi perhubungan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan masih berlangsung, belum diketahui terkait kasus apa
Baca SelengkapnyaMenariknya, dalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang
Baca SelengkapnyaTerlihat, AKP Dadang tidak diborgol dan dikawal seperti pejabat
Baca SelengkapnyaAksi penembakan dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok AKP Ulil Ryanto Anshari
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaGedung Sekretariat DPR RI digeledah penyidik Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK) pada Selasa (30/4) sore.
Baca SelengkapnyaDalam rapat Baleg kali ini terlihat sejumlah anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang menjaga luar ruang rapat.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan ini dilakukan di tengah ramainya penyidikan kasus dugaan pemerasaan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya