Libur lebaran, Akhyar tenggelam di Pantai Lhoknga, Aceh
Merdeka.com - Seorang remaja bernama M Akhyar terseret arus saat sedang asyik berenang di Pantai Lhoknga yang berada di depan PT Lafarge Cement Indonesia. M Akhyar yang merupakan warga Gampong Pulo Panjo, Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Pidie tenggelam sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (23/7).
“Awalnya kami berziarah ke kuburan nenek, baru kemudian kita berlibur ke sini (pantai Lhoknga),” kata Ramlah (45), salah seorang keluarga korban.
Ramlah mengaku sudah mengingatkan korban agar berenang tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Namun, korban tidak menggubrisnya hingga ia melihat korban melambaikan tangan ke atas untuk meminta tolong karena tenggelam.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Kenapa Asep pengen ke makam ayahnya? Obat dari rindu adalah bertemu. Sayangnya obat ini tak bisa digunakan ketika orang yang dirindu telah berpulang. Orang yang masih hidup hanya bisa mengunjungi pusara sembari mengirim doa untuk yang dicinta.
-
Siapa yang dikubur di kuburan perahu? Kepala Rumah Tangga Wanita lainnya berpangkat lebih tinggi. Makamnya berisi batu-batu yang disusun berbentuk perahu. Di dalam batu itu ada paku keling perahu. Sebuah perahu sepanjang empat meter menemani wanita ini menuju akhirat.
-
Bagaimana cara pemakaman jemaah haji di laut? 'Peraturan di atas kapal, jenazah harus benar-benar dikarantina. Menjaga agar kapal steril dari penyakit menular. Jenazah baru akan dibawa keluar dari kamar jenazah saat akan dimakamkan di dasar laut,' tulis Irfan Hamka.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
“Saat itu kami berusaha untuk menolong, tetapi cepat sekali menghilang,” ungkapnya.
Awalnya korban pergi ke Banda Aceh bersama keluarga untuk menghabiskan masa libur Idul Fitri. Setelah sebelumnya mereka berziarah ke makam saudaranya di Darussalam, Banda Aceh, kemudian korban bersama keluarga menuju pantai Lhoknga.
Setelah tiba di pantai Lhoknga yang juga dipadati oleh pengunjung, korban bersama keluarga mandi bersama. Diketahui ternyata korban sebenarnya tidak pandai berenang hingga terseret ombak. Padahal saat kejadian, ombak di pantai tersebut dalam kondisi normal.
Sementara itu pihak Basarnas, RAPI, Polisi dan TNI dibantu sejumlah warga masih terus mencari hingga pukul 21.00 WIB dan menghentikan sementara pencarian. Pihak Basarnas sudah mengerahkan segala upaya untuk melakukan pencarian sampai menurunkan perahu karet.
“Kita hentikan sementara dan besok pagi kita akan melanjutkan pencarian,” ungkap Riza Fahlevi, Penyusun Rencana Operasi Basarnas Banda Aceh. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui snorkeling sendirian dan tanpa dilengkapi pelampung
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaBanyak orang berziarah ke makam Syekh Mudzakir yang terapung di kawasan Pantai Sayung, Demak.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca Selengkapnya