Lie Detector ungkap kebohongan Agus dan AA di kasus Angeline
Merdeka.com - Pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi kasus pembunuhan Angeline, Agustinus, Margiet dan AA ternyata tidak mudah. Polisi dibuat kewalahan, bahkan jengkel.
Kewalahan polisi itu karena keterangan ketiganya tidak konsisten. Penyataan mereka selalu beubah-ubah setiap kali dilakukan pemeriksaan.
Akhirnya, polisi menggunakan perangkat deteksi kebohongan (lie detector) untuk memeriksa mereka. Menurut Kapolda Bali, Irjen Pol Ronny F Sompie, pemeriksaan dengan perangkat deteksi kebohongan (lie detector) guna mengetahui apakah Agus dan Margriet jujur atau tidak saat memberikan keterangan.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Gimana alibi didukung? Saksi, catatan CCTV, atau bukti lainnya dapat menjadi elemen yang memperkuat alibi.
-
Siapa yang diklaim sebagai pelapor Anies? Ditetapkan Anies sebagai tersangka, diklaim karena dilaporkan oleh Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang bisa memberikan alibi? Alibi adalah pernyataan seseorang yang kemungkinan merupakan pelaku kejahatan, tentang di mana ia berada pada saat pelanggaran atau kejahatan dilakukan.
Ronny mengatakan, melalui alat itu, keterangan kedua tersangka dalam kasus berbeda ini bisa dipertanggungjawabkan. "Tidak hanya Agus dan Margriet, tapi juga saski berinisial AA juga diperiksa dengan lie detector," katanya.
Pemeriksaan terhadap AA pun dilakukan. AA yang disebut-sebut oleh tersangka Agus ikut terlibat, terindikasi ada kebohongan saat dilakukan pemeriksaan dengan alat lie detector di Polda Bali.
Informasi di Polda Bali menyebutkan, AA yang dicecar lebih dari 20 pertanyaan sempat mengulang-ulang dan cenderung berbelit-belit. Dari alat lie detector, ada pertanyaan yang mengindikasikan kebohongan.
Sayang sumber ini tidak merinci pertanyaan mana yang mengindikasi kebohongan, terkait pembunuhan terhadap Angeline di Sedap Malam Denpasar.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, hasil dari lie detector terhadap AA ada beberapa jawaban yang mengindikasikan ke arah kebohongan. Namun, Hery tidak mempertegas apakah berbohong atau tidak tau.
"Hasilnya ada indikasi bahwa AA saat dites dengan lie detector dia berbohong. Ada beberapa pertanyaan yang jawabannya itu bohong. Kebohongan terlihat saat dirinya menjawab tidak tahu," terangnya di Mapolda Bali.
Dia menambahkan, keterangan AA yang tidak jujur pihaknya akan lebih intensif melakukan penyidikan. "Indikasi adanya kebohongan ini, dari sanalah kami akan menyelidiki lebih lanjut lagi," katanya.
Dia menambahkan, inti materi tidak boleh disampaikan kepada khalayak karena itu merupakan masukan untuk penyidik. Dia menambahkan, hingga saat ini AA belum bisa dijadikan sebagai tersangka, karena belum ada bukti yang cukup kuat. "Dia (AA) masih sebatas saksi dalam kasus ini," singkatnya.
Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan Agus dengan lie detector, ternyata dia juga bohong. Kebohongan itu mengenai uang Rp 2 miliar yang disebut oleh dia sebagai imbalan membunuh Angeline. "Ternyata saat dikonfrontor, Agus hanya main-main," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dede mengaku disuruh mengikuti skenario oleh Iptu Rudiana
Baca SelengkapnyaDengan adanya laporan yang dilayangkan kubu Aep bisa membuat terang kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Baca SelengkapnyaTerpidana yang menjalani pemeriksaan adalah Jaya dan Eko Ramdhani.
Baca SelengkapnyaTujuh orang terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Bareskrim Mabes Polri, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaKepada Dedi, Dede mengaku sejak kebohongan itu dia ciptakan, hidupnya malah tak tenang.
Baca SelengkapnyaDede menjelaskan saat itu diajak oleh Aep untuk bertemu Iptu Rudiana.
Baca SelengkapnyaDede mengaku sejak awal sama sekali tidak mengetahui peristiwa tersebut
Baca SelengkapnyaOtto Hasibuan didatangi salah seorang saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 lalu. Saksi bernama Dede membuat pengakuan mengejutkan.
Baca SelengkapnyaPolisi membebaskan tersangka karena alasan tidak menemukan niat jahat.
Baca SelengkapnyaSaka Tata diperiksa penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi dugaan kesaksian palsu Aep dan Dede dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 2016.
Baca SelengkapnyaAep merasa tuduhan Dede dalam kasus Vina-Eky Cirebon di konten Dedi Mulyadi membuatnya dan keluarga terintimidasi.
Baca SelengkapnyaWanita tersebut terbelit dua kasus berbeda hingga ditetapkan sebagai tersangka
Baca Selengkapnya