Lihat pesantren terbakar, sejumlah santri anak yatim pingsan
Merdeka.com - Pesantren Baldatul Taibatun Warabbul Ghafur (BTRG) di Desa Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Aceh, terbakar. Pesantren yang menampung anak yatim piatu itu hangus sekira pukul 10.30 WIB, Senin (16/11).
Saat api dan asap mengepul dari lantai atas yang menghanguskan 10 kamar tidur, beberapa santri sempat pingsan saat menyaksikan kebakaran. Kemudian warga sekitar sebelum pemadam datang membantu menyelematkan santri yang terjebak dalam gedung dua lantai itu.
Selang 20 menit kebakaran pesantren tersebut, mobil pemadam kebakaran tiba. Petugas pemadam kebakaran dibantu warga dan santri berjibaku menjinakkan si jago merah. Untuk memadamkan api, 5 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
-
Dimana pondok dibakar? 'Kita melakukan upaya penertiban dengan membongkar dan membakar sejumlah pondok yang didirikan perambah TNTN,' ujar Heru, Rabu (30/8). 'Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional.'
-
Bagaimana pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
Jalan yang sempit dan ramainya warga yang melihat kebakaran sempat menyulitkan mobil pemadam kebakaran untuk mendekati titik kebakaran. Kendati akhirnya api berhasil dipadamkan 1 jam kemudian.
Pimpinan Yayasan BTRG, Tgk Murhaban mengaku kaget mendapati pesantren yang dia pimpin terbakar. Karena dia baru saja sampai di rumah dan melihat ada asap mengepul dari lantai dua.
"Saya baru pulang tadi, baru 5 menit sampai ke pesantren," kata Tgk Murhaban di lokasi kejadian.
Saat kebakaran terjadi hampir semua santri dan staf pengajar sebanyak 65 orang tidak berada di tempat. Hanya ada beberapa santri yang masuk sekolah sore masih berada dalam kamar di lantai dua.
"Alhamdulillah semua selamat, tapi saya belum tau apakah ada yang luka-luka," imbuhnya.
Adapun jumlah santri yang tinggl di pesantren ini 32 santri masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), 18 siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) dan 7 masih duduk di bangku Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) di Ulee Kareng.
Untuk sementara, santri yang kamarnya terbakar akan direlokasi ke gedung sebelah yang masih utuh. Saat ini beberapa santri sedang bekerja untuk membersihkan puing-puing bekas kebakaran.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Tarmizi Yahya mengatakan, pihak pemerintah akan membantu bantuan selama masa panik. Termasuk tempat relokasi sementara santri yang kamarnya terbakar.
"Sudah ada toko milik Mustafa AB meminjamkan untuk tempat tinggal santri sementara," kata Tarmizi Yahya.
Kalau tidak muat pada toko tersebut, kata Tarmizi Yahya, pihak pemerintah akan mencarikan tempat lainnya agar santri memiliki tempat singgah sementara. Sehingga bisa tetap menjalan aktivitas dan bersekolah seperti biasa. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSantri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaKebakaran diduga terjadi saat rumah salah satu warga berinisial Y mengalami korsleting listrik pada pukul 09.40 WIB.
Baca SelengkapnyaAksi brutal yang dilakukan MGS yang juga kakak pemilik handphone, disayangkan oleh Pimpinan ponpes, Qosdi Ridwanullah.
Baca Selengkapnyaserangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaMiris, sekolah di Ponorogo ludes terbakar tak tersisa. Para guru menangis mengetahui musibah itu.
Baca SelengkapnyaKorban adalah santri berinisial SS (16) asal Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Baca Selengkapnya