Lima ABK korban tabrakan kapal di perairan Kendal ditemukan
Merdeka.com - Setelah melakukan upaya pencarian selama empat hari, lima anak buah kapal (ABK) yang hilang setelah perahu mereka KM Mugi Berkah ditabrak tongkang akhirnya ditemukan Sabtu (26/9) sore tadi. Kelima korban ditemukan dalam waktu bersamaan mengambang di sekitar lokasi kapal tenggelam.
Kelima korban yang ditemukan yaitu; Ratman, Supri dan Sapawi warga Pidodo Wetan, Kabupaten Kendal. Kemudian Mukhlisin dan Muh warga Korowelang Kulon, Kabupaten Kendal.
Kelima jenazah usai ditemukan langsung dievakuasi dan diangkut dengan menggunakan empat ambulans. Evakuasi kelima korban dilakukan bersama tim gabungan, relawan, tim SAR dan Polres Kendal menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewondo Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
Kondisi kelima korban sudah membusuk dan nyaris tidak lagi dapat dikenali. Korban hanya dapat dikenali melalui pakaian yang melekat.
Kelima korban hilang ini ditemukan sekitar dua jam perjalanan dari dermaga Pilangsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Korban ditemukan nelayan setempat yang ikut membantu pencarian bersama tim SAR Bahurekso dan Basarnas Semarang.
"Ditemukan mengambang berdekatan lokasinya tidak jauh dari tempat kapal tenggelam," ujar nelayan yang menemukan Suwito.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal Arif Masrukhin saat dikonfirmasi merdeka.com menceritakan pencarian dilakukan dengan cara menyisir dari Perairan Pilangsari sampai ke Pelabuhan Kendal di Kecamatan Kaliwungu.
"Korban ditemukan setelah empat hari pencarian dan ditemukan mengambang di sekitar lokasi kapal saat bertabrakan dan kemudian kapal karam dan tenggelam," ceritanya.
Seperti diketahui, lima awak Anak Buah Kapal (ABK) korban insiden tabrakan kapal nelayan dengan kapal tongkang di radius wilayah 20 mil perairan Kendal, Jawa Tengah. Kecelakaan laut terjadi antara KM. Mugi Berkah berpenumpang 19 orang dengan Kapal Ekspres I yang menarik tongkang di 20 mil Perairan Kendal, pada Rabu, (23/9) petang kemarin. Akibat kecelakaan itu, tiga orang meninggal dan lima orang hilang.
Peristiwa itu bermula saat kapal Ekspres 1 yang tengah menarik tongkang melaju dari arah Barat menuju ke arah kapal nelayan. Meski berhasil menghindar, namun kapal tongkang tersebut tetap menghantam kapal Mugi Berkah hingga hancur. Nelayan yang ada di kapal tertarik oleh jaring kapal dan langsung tecebur ke laut.
Saat itu, sembilan nelayan berhasil menyelamatkan diri kemudian dua orang dievakuasi dengan keadaan luka. Tiga orang yang meninggal tersebut bernama Bonaari (65) warga Korowelang Anyar, Solekhan (60), warga Pidodo Wetan, dan Sinuwun (55) warga Pidodo Kulon.
Jasad korban meninggal sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Soewondo Kendal, Jawa Tengah. Kemudian lima orang korban lainya yang masih dalam proses pencarian Basarnas Semarang yaitu Ratman, Supri, Muhlisin, Sapawi, dan Muhamad. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal tanker yang membawa 21 orang terbakar pukul 03.00 WITA dini hari pada Rabu (7/8).
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTujuh orang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengambang di aliran Kali Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTujuh jenazah usia belasan ditemukan di tiga titik lokasi berbeda, Minggu (22/
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca Selengkapnya