Lima menit terakhir sebelum AirAsia QZ8501 hilang kontak
Merdeka.com - Direktur keselamatan dan standar AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan ada jeda waktu lama antara ATC dengan Pesawat AirAsia QZ 8501 sebelum hilang kontak. Jeda waktu tersebut kurang lebih sekitar lima menit antara pukul 6.12 WIB sampai 6.17 WIB.
"(Pesawat AirAsia QZ 8501) Jam 06.12 WIB itu meminta naik ketinggian 38.000 tadi di suruh stand by. Pada jam 6.14 WIB dipanggil (diperbolehkan) ke 34.000 tapi tidak dijawab," kata Wisnu di kantor otoritas bandara Soekarno Hatta Tangerang, Senin (29/12).
Menurutnya walaupun AirAsia QZ 8501 tak ada respons tetapi di dalam radar masih terpantau. Kemudian ada upaya meminta pesawat AirAsia lain untuk menghubunginya dengan seizin ATC.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Dimana pesawat Air China itu terbang? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli.
"Di radar masih ada lalu minta tolong pesawat AirAsia yang lain (untuk menghubungi tapi tak ada respon juga). Jam 6.17 WIB (statusnya) hilang kontak," terang dia.
Lanjut dia, pada saat bersamaan ada tujuh pesawat yang melintas pada jalur penerbangan Air Asia QZ 8501. Tiga di antaranya berada pada jalur yang sama.
"Pada saat bersamaan ada tujuh pesawat di sekitar (Air Asia QZ 8501). Tiga pesawat satu jalur searah dan 3 pesawat crosing 34.000 feet, 35.000 feet, dan 38.000 feet," pungkas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batik Air buka suara pasca temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) perihal Pilot dan copilot tertidur selama 28 menit
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaBatik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPilot mengakui sempat melihat layang-layang di ketinggian 1000 feet
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca Selengkapnya