Lima mutiara Pancasila lahir di bawah pohon sukun di Ende
Merdeka.com - Sebagai dasar negara, Pancasila dilahirkan melalui inspirasi dan perjalanan ide yang sangat unik dari Soekarno . Untuk menciptakan Pancasila, sang proklamator tidak membaca buku atau bertukar pendapat dengan negarawan lain.
Dari sebatang pohon Sukun yang menghadap teluk Ende, Flores, Soekarno mendapat pencerahan tentang Pancasila. Di bawah pohon Sukun itu Soekarno gemar melamun sembari menikmati indahnya sajian panorama di teluk tersebut.
"Tempat untuk menyendiri yang ku senangi itu di bawah pohon sukun yang menghadap ke laut. Pohon sukun itu berdiri di atas sebuah bukit kecil menghadap teluk. Di tempat itu dengan pemandangan yang tidak ada batasnya dan langit biru serta awan putih, aku duduk melamun selama berjam-jam." kata Soekarno seperti yang dikutip dalam buku ' Soekarno penyambung lidah rakyat Indonesia'.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kenapa 1 Juni jadi hari lahir Pancasila? Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Lahir Pancasila? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pancasila akhirnya dapat disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang tersebut disetujui juga bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
-
Siapa tokoh yang dihormati di Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila digunakan untuk mengenang tujuh anggota AD yang tewas di Lubang Buaya pada 30 September 1965.
-
Siapa yang mengusulkan konsep Pancasila? Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Bung Karno (Soekarno), Presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
Didukung dengan lingkungan seperti itu, pikiran akan tentang negara menjadi kian membesar. Bagai kekuatan gaib, pohon Sukun itu seperti menghipnotis Soekarno agar terus tetap di situ.
"Sering pula aku menggigil saat udara tidak berasa dingin. Tapi aku duduk dengan tenang. Suatu kekuatan gaib memaksaku ke tempat itu hari demi hari," ceritanya.
Kekuatan gaib itulah yang juga berperan melahirkan inspirasi lahirnya dasar negara, Pancasila. Hal itu disampaikan Bung Karno di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, atau tepat 67 tahun lalu.
"Di Pulau Flores yang sepi, di mana aku tidak memiliki kawan, aku telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon di halaman rumahku, merenungkan ilham yang diturunkan oleh Tuhan, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila," cetus Bung Karno .
Konon lima dahan pohon Sukun itu jugalah yang melahirkan lima sila Pancasila yang disebut Soekarno dengan lima mutiara indah. Bahkan kata 'Esa' dari butir sila pertama 'Ketuhanan Yang Maha Esa' juga ia dapatkan dari bahasa setempat.
"Dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah, ika kuperas yang lima ini menjadi satu, maka dapatlah aku satu perkataan Indonesia tulen, yaitu perkataan gotong-royong," kata Bung Karno .
Kini pohon Sukun tersebut telah mati dimakan usia. Tunas dari pohon itu ditanam kembali dan tumbuh dengan nama pohon Pancasila di tempat yang juga diberi nama Lapangan Pancasila.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.
Baca SelengkapnyaKampanye di Ende, Ganjar Pranowo Napak Tilas di Rumah Pengasingan Bung Karno
Baca SelengkapnyaLambang negara Republik Indonesia Garuda Pancasila ternyata memiliki perjalanan panjang.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaTaman Srikestra ini berada di dataran cukup tinggi serta jauh dari pemukiman kota.
Baca SelengkapnyaDengan memahami apa itu Pancasila, seseorang bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaPertapaan di dataran tinggi Dieng Ini selalu ramai pengunjung karena dipercaya permudah urusan studi hingga menikah.
Baca SelengkapnyaBanyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.
Baca Selengkapnya