Limbah Beracun Dibuang Sembarangan di Pinggir Jalan
Merdeka.com - Polres Tulungagung, Jawa Timur menyelidiki dugaan pembuangan limbah beracun dan berbahaya di tepi jalan Desa Pucangan, Kauman, Tulungagung, Jawa Timur.
"Sebagai langkah awal, kami telah mengambil sampel material menyerupai serbuk itu untuk diteliti di laboratorium," kata Kapolsek Kalangbret AKP Puji Hartanto di Tulungagung, Sabtu (7/12). Dikutip dari Antara.
Dia belum memastikan limbah yang terkesan sengaja dibuang di tepi jalan dalam puluhan wadah karung plastik itu jenis bahan berbahaya dan beracun.
-
Di mana polusi Tangsel dipantau? Dikatakan Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, pihaknya telah memfokuskan pemasangan alat pemantau kualitas udara di 12 titik pantau sebagai upaya pengawasan polusi. “Ini akan difokuskan pada titik pantau seperti di sektor transportasi, sektor industri, permukiman atau perkantoran, ini ditekankan pada pemeriksaan emisi, terutama gas buang dari kendaraan,“ kata Benyamin, mengutip YouTube SCTV Banten, Senin (14/8).
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan? Salah satu koin yang ditemukan di tempat pembuangan ini adalah sebuah koin perak, yang dikenal sebagai 'antoninianus,' yang berasal dari tahun 255 M dan bernilai dua dinar, sebuah koin perak standar pada era Romawi.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Bagaimana Desa Kemudo kelola limbah? 'Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,' kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
-
Apa yang ditemukan di dekat saluran pembuangan? Sebuah mosaik Romawi ditemukan di jalan sempit kota tua di pulau Adriatik Hvar, Kroasia.
Pemiliknya juga belum diketahui, demikian pula halnya jenis serbuk yang jika terkena air hujan mengeluarkan asap seperti gas dengan bau menyengat hidung itu.
"Kami telah meninjau lokasi material yang viral di media sosial (medsos) tersebut. Kami juga telah menggali keterangan sejumlah warga sekitar dan juga mantri hutan. Terlebih, lokasi material tersebut berada dekat dengan RPH Jatiwekas," kata AKP Puji.
Diakuinya, beberapa saksi yang diperiksa polisi memang mengeluhkan bau menyengat dari material tersebut seperti bahan karbit.
Namun, kata Puji untuk memastikan apakah benar merupakan B3 perlu dilakukan uji laboratorium lebih dulu.
"Untuk menindaklanjutinya, kami kemarin juga mengambil dua karung material itu untuk dijadikan sampel," katanya
Keberadaan puluhan karung berisi serbuk dan slug aluminium itu sempat dikeluhkan warga dan menjadi konten viral di medsos.
Penyebabnya, muncul bau menyengat dari puluhan karung berisi limbah itu. Terlebih saat material yang belum diketahui asal-usulnya itu terkena air hujan.
Jika dihirup terlalu lama, membuat seseorang pusing. Salah satu warga, Wasis menyebutkan jika karung-karung sudah tergeletak di pinggir jalan, dekat tanah Perhutani masuk Desa Pucangan, Kecamatan Kauman sejak enam bulan lalu.
Pihaknya tak mengetahui pasti siapa dan kapan karung tersebut dibuang.
Dia hanya menduga karung-karung tersebut sengaja di taruh di tepi jalan untuk mengurangi muatan ketika mobil tidak kuat menanjak.
"Awalnya mengira sampah. Tapi setelah karung itu rusak isinya seperti abu, berwarna abu-abu seperti limbah aluminium," katanya.
Asisten Perhutani Badan kesatuan pemangkuan hutan Tulungagung, Appanudin mengatakan material itu bukan milik Perhutani. Dia mengaku karung-karung tersebut sudah ada cukup lama. Yakni sekitar enam bulan lalu. Pihaknya pernah berusaha mencari tahu siapa yang menaruh material di tepi jalan dekat RPH Jatiwekas tersebut. Tapi hasilnya nihil.
"Sebelum ada penebangan, itu sudah ada. Kita juga sempat cari tahu, tapi enggak ada hasil," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marak penyebaran ranjau paku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Underpass Ciledug.
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaPetugas masih berjuang mengendalikan asap kebakaran yang masih mengepul dan menutupi jarak pandang pengguna jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaMau tak mau, warga bolak balik membersihkan area jalan yang kerap dijadian pengendara sebagai tempat pembuangan sampah liar.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPA liar itu sangat merugikan masyarakat. Polusi yang disebabkan menimbulkan penyakit jantung atau ISPA hingga kematian bayi di usia dini.
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaHari ini, Tangsel ada di urutan dua dari sepuluh daerah dengan tingkat polisi tertinggi.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca Selengkapnya