Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Limpahkan kasus Komjen Budi, KPK panen kritik

Limpahkan kasus Komjen Budi, KPK panen kritik Taufiqurrahman Ruki. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Lembaga nirlaba Indonesian Corruption Watch (ICW) mengaku kecewa dengan keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi melimpahkan penyidikan kasus korupsi Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan kepada Kejaksaan Agung. Dengan membawa bendera putih setengah tiang, beberapa anggota ICW menyatakan tidak sepakat dengan sikap Komisi.

ICW menganggap pelimpahan wewenang ini merupakan langkah mundur KPK sebagai lembaga hukum pemberantasan korupsi. Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Lola Easter, menyayangkan langkah itu karena selama ini KPK tidak pernah melimpahkan penanganan kasus ke Kejagung.

"Selama 11 tahun ini tidak ada pelaku korupsi yang kasusnya dilimpahkan ke Kejagung oleh KPK. Jadi apa alasan yang paling krusial kenapa KPK melimpahkan kasus ini ke Kejagung?" kata Lola saat berorasi di pelataran Gedung KPK, Senin (2/3).

Lola menganggap sikap KPK seakan tidak menganggap dukungan publik diberikan. Padahal selama ini menurut dia banyak masyarakat mendukung KPK mengusut tuntas kasus Komjen Budi.

Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan, Emerson Yuntho, juga tak mau kalah mengungkapkan kekecewaannya. Menurut dia, KPK terlalu cepat menyerah, padahal masih ada proses-proses hukum buat melawan praperadilan seperti kasasi dan peninjauan kembali.

ICW juga meragukan objektivitas pelimpahan kasus Komjen Budi. Mereka khawatir pelimpahan sengaja digunakan buat menghentikan penanganan kasus Komjen Budi. Apalagi Jaksa Agung H.M. Prasetyo merupakan politikus dari Partai Nasdem, merupakan salah satu partai pendukung pelantikan Komjen Budi.

Selain itu, Emerson merasa pelimpahan ini tidak adil. Dia ingin bila kasus Komjen Budi diberikan ke Kejaksaan Agung, maka polisi juga harus menghentikan penyidikan kasus dua pimpinan non-aktif KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, supaya impas. Dia melanjutkan, pelimpahan perkara menunjukkan KPK berada di titik nadir, dan bisa berdampak kepada tersangka kasus korupsi lain.

"Jika kasusnya tidak bisa diselesaikan, maka mereka akan meminta dilimpahkan ke Kejagung dan Mabes Polri. Sedangkan kedua lembaga tersebut sangat lunak dalam menuntaskan perkara," kata Emerson.

Sebelumnya, setelah keputusan Komjen Budi sebagai tersangka dipatahkan melalui sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, KPK memutuskan melimpahkan kasus ini kepada Kejagung.

Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan masih mengkaji bukti-bukti dan berkas diberikan oleh KPK atas kasus Komjen Budi. Jika sudah dikaji, maka menurut dia kasus ini bakal dilimpahkan ke Mabes Polri.

"Setelah kami kaji bukti-buktinya dan berkas-berkasnya, nanti akan kami limpahkan ke Mabes Polri," ungkap Prasetyo.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pro Kontra Keberadaan KPK: Dipertahankan atau Dibubarkan?
Pro Kontra Keberadaan KPK: Dipertahankan atau Dibubarkan?

Lemahnya pengawasan terhadap internal lembaga, dan dugaan adanya intervensi politik dalam proses hukum.

Baca Selengkapnya
KPK Tersengat Ucapan Megawati soal Kinerja Menurun hingga Usulan Pembubaran
KPK Tersengat Ucapan Megawati soal Kinerja Menurun hingga Usulan Pembubaran

Megawati diketahui menyebut pemberantasan korupsi menurun dan meminta Presiden Jokowi membubarkan KPK.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Semprot Pimpinan KPK: Ketuanya Menghilang Begitu Saja, Ada Apa?
Komisi III DPR Semprot Pimpinan KPK: Ketuanya Menghilang Begitu Saja, Ada Apa?

Anggota Komisi III dari Demokrat Benny K. Harman mempertanyakan kepemimpinan para pemimpin KPK.

Baca Selengkapnya
Deretan Kekalahan KPK Lawan Tersangka Kasus Korupsi di Sidang Praperadilan
Deretan Kekalahan KPK Lawan Tersangka Kasus Korupsi di Sidang Praperadilan

Untuk kesekian kalinya, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) kalah dalam menghadapi gugatan praperadilan dari sejumlah tersangka atas kasus korupsi.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Ada Masalah Hubungan Kelembagaan dengan Polri dan Kejaksaan
KPK Akui Ada Masalah Hubungan Kelembagaan dengan Polri dan Kejaksaan

Johan Budi meminta agar permasalahan itu disampaikan kepada Komisi III DPR RI sebagai mitra KPK.

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan

Sistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.

Baca Selengkapnya
Akhiri Masa Jabatan, Ketua Dewas KPK: Mohon Maaf Kalau Kami Belum Berhasil
Akhiri Masa Jabatan, Ketua Dewas KPK: Mohon Maaf Kalau Kami Belum Berhasil

Tumpak juga meyinggung soal banyak pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai KPK.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad: KPK Semakin Rusak!
Abraham Samad: KPK Semakin Rusak!

" Ditambah perilaku individu pimpinan KPK, maka semakin rusaklah KPK, hancur sudah," Kata Abraham Samad

Baca Selengkapnya
DPR Sebut Rakyat Tak Lagi Percaya KPK, Capim Poengky: Yang Kami Tahu Masalah Integritas
DPR Sebut Rakyat Tak Lagi Percaya KPK, Capim Poengky: Yang Kami Tahu Masalah Integritas

Kondisi tersebut pun membuat publik tidak lagi percaya dengan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya
Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar
Kepercayaan Publik ke Kejagung Tinggi karena Berani Usut Kasus Korupsi Besar

Survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan tren kepercayaan publik terhadap sembilan lembaga negara, termasuk Kejagung.

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons Usulan Megawati KPK Dibubarkan: Lembaganya kan Bagus, Tiap Bulan Ada OTT
Jokowi Respons Usulan Megawati KPK Dibubarkan: Lembaganya kan Bagus, Tiap Bulan Ada OTT

Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.

Baca Selengkapnya