Lintas sejarah perjuangan TNI sejak kemerdekaan hingga kini
Merdeka.com - Di awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus dihadapkan pada perjuangan fisik melawan Jepang, sekutu, dan Belanda. Seperti pada Palagan Semarang (1945), Ambarawa (1945), Surabaya (1945), Bandung (1946), Medan Area (1946), Palembang (1946), merah putih (1946), Margarana (1946), Sanga-Sanga (1947), dan lain-lain.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menghadapi serangan Belanda, yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonialnya melalui agresi militer Belanda pertama pada 21 Juli 1947 dan agresi militer Belanda kedua pada 19 Desember 1948.
TNI melakukan perjuangan dengan bergerilya di bawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Di saat bangsa Indonesia berkonsentrasi menghadapi serangan-serangan Belanda tersebut, Partai Komunis Indonesia (PKI) menusuk dari belakang dengan melakukan pemberontakan di Madiun pada 18 September 1948. Namun, TNI berhasil menumpas pemberontakan tersebut.
-
Siapa yang menjadi penasihat pribadi Panglima Soedirman? Pada zaman revolusi fisik, Harsono menjadi penasihat pribadi PangIima Besar Soedirman dan ikut bergerilya bersamanya.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Bagaimana Soekarno menggambarkan semangat juang bangsa Indonesia? Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, 'Merdeka, merdeka atau mati'!
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan? Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raga serta hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
Saat perang kemerdekaan, para pejuang masih menggunakan senjata tradisional, seperti keris, pedang, mata tombak, mandau, rencong, trisula, bambu runcing, senapan kayu. Angkatan laut Indonesia kala itu bereksperimen membuat kapal selam, sedangkan Angkatan Udara berusaha kanibalisasi pesawat terbang rongsokan eks Jepang untuk dimodifikasi.
Dalam periode parlementer (1949-1959), TNI melaksanakan tugas-tugas keamanan dalam negeri untuk mengatasi konflik dan pemberontakan di berbagai daerah. Dalam rangka ikut serta memelihara perdamaian dunia, TNI mengirimkan pasukan Kontingen Garuda I yang bekekuatan 559 personel, ke Mesir pada tanggal 8 Januari sampai 29 September 1957.
Hingga pada masa orde lama, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkata Udara, dan Kepolisian negara Republik Indonesia diintegrasikan ke dalam satu wadah Angkatan Bersenjata RI (ABRI). Presiden Soeharto menjadi Panglima Tertinggi dibantu para panglima Angkatan yang memegang komando atas angkatan masing-masing.
Perjuangan ABRI dalam melaksanakan tugas operasi keamanan dalam negeri di antaranya mengatasi pemberontakan PRRI/PERMESTA dan DI/TII, Operasi Tri Komando Rakyat (TRIKORA) dalam perjuangan pembebasan Irian Barat dan operasi Dwi Komando Rakyat dalam konfrontasi dengan Malaysia, serta penumpasan pemberontakan G30S/PKI.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.
Baca SelengkapnyaSejak dipisahkannya Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI per 1 April 1999, istilah Panglima ABRI diganti menjadi Panglima TNI
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaSosok ini merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah politik dan militer Indonesia.
Baca SelengkapnyaHanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaZiarah memperingati HUT TNI Ke-78 ini dilaksanakan untuk mengenang, menghormati, meneladani jasa-jasa dan perjuangan para Pahlawan Kusuma Bangsa.
Baca SelengkapnyaKerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.
Baca SelengkapnyaSoeharto menjadi lulus terbaik pendidikan polisi. Kalau sekadar baris berbaris, dia sudah mahir lantaran pernah mengikuti pendidikan tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaTry Sutrisno memiliki karir politik yang mentereng. Pada tahun 1956, dia diterima menjadi taruna di Atekad.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Baca Selengkapnya