Lion Air jatuh, Wapres JK minta regulator lebih ketat awasi perizinan
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi peristiwa jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan sekitar Karawang, Jawa Barat. Atas insiden tersebut JK meminta agar pengusaha pesawat terbang serta pengawas regulator penerbangan bisa lebih ketat mengawasi sistem perizinan untuk terbang.
"Mudah-mudahan ini memberikan kita dorongan, agar baik perusahaan, regulator ataupun pengawas ini lebih ketat lagi menjaga sistem kita," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
Dia juga meminta agar semua segera intropeksi diri atas insiden tersebut. Sebab menurut JK, transportasi udara sangat rentan kecelakaan.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran? Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kenapa kelelawar bahaya? Kelelawar merupakan penyebab utama kematian akibat rabies pada manusia sehingga penting untuk segera mencari pertolongan medis apabila ada dugaan kontak dengan kelelawar.
"Karena pesawat terbang kan rentan apabila tidak ada pengawasan yang ketat dari pada saat waktunya juga termasuk apabila mau terbang. Semua introspeksi dirilah agar lebih baik," ungkap JK.
JK juga menjelaskan pemerintah sudah menginstruksikan untuk segera mengevakuasi. Dia juga menjelaskan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan memberikan langkah lanjutan.
"KNKT akan memeriksa itu. Ya kita kan pernah bukan hanya kita, Perhubungan itu ketat untuk mengawasi itu. juga Kita diawasi juga oleh ICAO Eropa, sehingga eropa pernah melarang hampir semua perusahaan penerbangan Indonesia," ungkap JK.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau perusahaan angkutan untuk memastikan betul kendaraan dalam kondisi layak.
Baca SelengkapnyaTurbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaKCIC harus menjamin keselamatan penumpang yang akan mengikuti uji coba terbatas tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menitipkan pesan kepada Jasa Marga agar senantiasa memberikan imbauan kepada pengguna kendaraan yang lalu lalang di Tol Cipularang.
Baca SelengkapnyaSebanyak lima orang karyawan meninggal dunia akibat kecelakaan lift yang dinaiki oleh lima orang karyawan Ayu Terrace Resort.
Baca Selengkapnya"epanjang itu diperbolehkan atau diizinkan oleh Pemda, maka boleh dipasang di sana," kata Hasyim
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca SelengkapnyaSandiaga juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca Selengkapnya