LIPI pastikan prediksi soal gempa besar di Pulau Jawa hoaks
Merdeka.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memastikan kabar yang beredar tentang Pulau Jawa akan diguncang gempa berskala besar adalah hoaks. Kabar berantai di media sosial dengan mengatasnamakan LIPI itu, menyebutkan bahwa Jakarta dan Bandung akan diguncang gempa karena pergeseran lempeng bumi bagian selatan Indonesia.
"Di media ini potensi gempa itu dipelintir menjadi yang akan terjadi dalam waktu dekat itu yang salah. Kalau potensi ada tapi tidak tahu kapan tepatnya," ujar Peneliti Geologi Kegempaan LIPI Danny Hilman Natawidaja di Gedung LIPI Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Menurut dia, kabar tersebut dipastikan hoaks lantaran saat ini belum ada teknologi yang mampu mendeteksi kapan terjadinya gempa bumi. Danny mengatakan kabar semacam ini sudah sering sejak terjadinya gempa di Lombok beberapa waktu lalu.
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Bagaimana cara membedakan hoaks dengan berita asli? Jika dilihat lebih detail, ada sejumlah kejanggalan yang terlihat pada layout unggahan tersebut dengan tampilan pada situs asli Liputan6.com. Satu di antaranya yaitu perbedaan font tulisan, struktur tanda baca, serta tata letak penulisan, nama penulis, dan tanggal unggahan artikel.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Itu (Jawa akan gempa) adalah hoaks sebenarnya. Kita sudah lakukan klarifikasi pesan berantai bukan hanya terkait Palu saja tapi sejak Lombok," tegasnya.
Peneliti Geofisika Kelautan LIPI, Nugroho Dwi Hananto juga mengatakan jika waktu gempa tidak dapat diprediksi. Sumber pengetahuan saat ini dimiliki manusia belum sampai pada ranah tersebut.
"Apa yang kita tahu sekarang masih sebesar ujung kuku, sisanya masih rahasia illahi. Biar kan lah jadi wacana tapi kita belum menyebutkan bahwa besok jam sekian detik sekian akan jadi gempa," jelas dia.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaInformasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.
Baca SelengkapnyaPotensi Megathrust memang nyata adanya tetapi belum ada pengetahuan dan teknologi yang dapat memprediksikan kapan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.
Baca SelengkapnyaPihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT.
Baca SelengkapnyaBeberapa warga sempat berhamburan keluar rumah karena guncangan gempa yang cukup kuat selama beberapa detik.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya