Liput penertiban PKL, wartawan Riau Pos dianiaya satpam
Merdeka.com - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di Pekanbaru. Wartawan Riau Pos, Lukman Prayitno dipukul dan nyaris dibanting oleh seorang satpam saat meliput penertiban pedagang kaki lima di Jalan Hangtuah, Pekanbaru, Rabu (29/1).
Beruntung wartawan yang sering meliput di RSUD Arifin Achmad itu kepalanya dilindungi helm, sehingga tidak mengalami luka sedikitpun. Namun demikian, perbuatan yang dilakukan oleh oknum yang diduga seorang petugas sekuriti itu, tetap saja bertentangan dengan UU No 40 tahun 1999 tentang Pers.
Pasalnya, pemukulan yang dilakukan oleh oknum tersebut, berlangsung saat Lukman meliput penertiban pedagang di sepanjang jalan Hangtuah, tepatnya di depan RSUD Arifin Achmad. Saat itu, Lukman yang tengah berada di depan IGD RSUD Arifin Achmad, mendengar suara gaduh.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Bagaimana pelaku membakar rumah wartawan? Selain itu, penyidik juga menemukan dua botol minuman kemasan tak jauh dari lokasi kebakaran.'30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti di sekitar, 2 botol minuman kemasan yang ada sisanya,' ungkap Kapolda Sumut. Setelah diperiksa, ternyata sisa dari dalam botol tersebut adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).'Jadi sudah kita periksa dan kita temukan sisa bahan bakar yang ada di botol adalah campuran solar dan pertalite,' ungkap Kapolda Sumut.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
Ternyata begitu dilihat, rupanya sejumlah ibu-ibu pedagang bentrok dengan petugas Satpol PP Pekanbaru. Kemudian, Lukman langsung meliput peristiwa penertiban pedagang tersebut. Di saat penertiban itu, tiba-tiba dia dihampiri oleh pelaku. Kemudian, pelaku langsung memukulnya.
"Sebelum saya dipukul, pelaku sempat melarang saya mengambil gambar ibu-ibu pedagang yang menangis karena terjaring Satpol PP. Kemudian, saya tanya alasannya kenapa dilarang, pelaku tiba-tiba langsung memukul kepala saya," kata Lukman, kepada merdeka.com, Rabu (29/1).
Namun demikian, pelaku juga sempat akan membanting dirinya. "Untuk waktu itu ada babak-bapak yang melerai, sehingga saya tidak jadi dibanting," tutur Lukman.
Setelah kejadian itu, lanjut Lukman, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor Honda Supra BM 3772 TK. "Pelaku diduga adalah satpam, karena pelaku, saya melihat menggunakan sepatu PDL dan celana warna dongker. Tapi sayangnya, saya tidak melihat baju seragam yang digunakan pelaku, karena pelaku memakai jaket warna hitam," terangnya.
Saat ini, kasus tersebut telah dilaporkan oleh Lukman ke Mapolsek Pekanbaru Kota. Kepada petugas Sentral Pelayanan Kepolisian Polsek Pekanbaru Kota, Lukman berharap agar pelakunya ditangkap. "Saya berharap pelakunya ditangkap. Apalagi, kejadian tersebut berlangsung saat saya menjalankan tugas sebagai wartawan. Bahkan, saya menjalaninya sudah sesuai dengan prosedur," kata Lukman.
Kapolsek Pekanbaru Kota Kompol Jogi Riau Samudara mengatakan akan menindaklanjuti laporan korban. "Kami akan tindaklanjuti laporan korban. Mudah-mudahan, pelaku segera kami tangkap, korbannya juga sudah kami mintai keterangan tentang ciri-ciri pelaku," kata Kompol Jogi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKeduanya tampak bersitegang dan langsung mengundang perhatian publik. Beruntung ASN dan satpam tersebut tak sampai terlibat perkelahian hebat.
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap enam pelaku pengeroyokan terhadap seorang wartawan berinisial MS.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaTNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi, Brigpol BR ditangkap Propam Polres Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan karena menganiaya seorang petani saat razia ilegal.
Baca SelengkapnyaKapolda Sulut memerintahkan kejadian itu diusut tuntas.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaSalah seorang kameraman Tv Bodhiya Virmala menjadi korban penganiayaan oleh masa pendukung SYL.
Baca Selengkapnya