Listrik di Depok Masih Padam, Warga Siapkan Air Isi Ulang untuk MCK
Merdeka.com - Dampak dari padamnya aliran listrik masih dirasakan sebagian warga Depok. Salah satunya Rara, warga Cinere, Limo. Dia terpaksa beraktivitas pagi hari tadi tanpa pasokan listrik.
"Pagi ini mati lagi dari jam 05.30 WIB. Sampai sekarang belum nyala. Mana tadi anak-anak harus sekolah, jadi agak repot aja karena aktivitas tanpa listrik," katanya, Senin (5/8).
Kawasan rumahnya terdampak putusnya aliran listrik sejak Minggu siang. Namun pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB pasokan listrik normal kembali.
-
Siapa yang terdampak hilangnya pekerjaan karena mobil listrik? 'Jika kendaraan listrik menjadi satu-satunya opsi, termasuk bagi para pemasok kami, maka pekerjaan orang-orang tersebut akan hilang,' ujarnya.
-
Apa saja kesulitan warga Cinungku tanpa listrik? Masyarakat Kampung Cinungku mengeluhkan akses listrik yang belum bisa maksimal masuk ke kampungnya. Sehingga mereka kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa listrik di Cinungku susah diakses? Kondisi ini tentu menyulitkan mereka, terutama bagi warga yang memiliki usaha rumahan karena listrik yang didapat dalam jumlah yang terbatas.'Kalau di sini mah keluhannya listrik, belum ada (maksimal) di sini. Jadi pusatnya jauh, belum ada tiang listrik di sini. Kalau dipakai buat usaha pakai mesin serut kayu, sanyo, suka nggak kuat,' kata warga bernama Abah Pendi, pembuat kusen pintu kayu.
-
Kenapa tiang listrik roboh? Berdasarkan informasi dari lokasi, robohnya tiang listrik itu bermula dari warga setempat yang tengah menebang pohon kelapa.
-
Kenapa warga Kampung Cinungku butuh listrik? Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka. 'Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,'
"Ya kan tadinya udah senang aja ya Alhamdulillah listriknya udah nyala semalam. Bangun tidur juga aman, pas mau siapin anak berangkat sekolah tiba-tiba mati lampu lagi. Jadi anak-anak mandi di kamar mandi pakai senter terus aku masak juga menggoreng pakai senter," ceritanya.
Dia pun sudah mempersiapkan banyak hal kalau hari ini masih dilakukan pemadaman bergilir. Sejak kemarin Rara sudah membeli air isi ulang untuk berbagai keperluan termasuk MCK jika memang mendesak digunakan.
"Toren air udah diisi, kemarin sore juga uda siap-siap setok air isi ulang jaga-jaga kalau tiba-tiba air di toren habis. Seragam anak udah disetrika, cuma lupa belum nyuci baju," ucapnya.
Kemarin kata Rara harga air isi ulang masih normal. Hanya saja pembelian dibatasi oleh penjualnya. "Kemarin isi ulang kayaknya masih sama harganya cuma dibatasi enggak boleh beli lebih dari 1 galon. Jadi ngisi 2 galon di tempat berbeda," tukasnya.
Dia juga sudah mempersiapkan lampu emergency jika sewaktu dibutuhkan. Pasalnya kemarin dia sempat kehabisan lilin untuk penerangan rumah. "Ga dpt lilin kemarin jadinya cuma nyari di rumah ketemu jugag ada beberapa lilin yang keselip. Lilin habis di semua warung," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaPolisi tidak mengusut penambangan crypto, karena belum ada aturannya.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaDampak mati listrik serentak di Sumatra, warganet unggah momen-momen unik ini.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaPemadaman listrik sangat berdampak pada aktivitas perekonomian warga termasuk para pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca Selengkapnya