Lobi Idrus ke penggarap proyek PLTU Riau: Bang, dinda butuh bantuan untuk kemenangan
Merdeka.com - Pemegang saham Blackgold Natural Resources, Johanes Budisutrisno Kotjo didakwa memberi suap Rp 4,7 miliar kepada dua politisi Golkar yakni Eni Maulani Saragih dan Idrus Marham terkait proyek PLTU Riau 1. Uang suap diberikan Kotjo setelah ada permintaan dari Eni untuk keperluan Munaslub Golkar.
Fakta itu terungkap saat jaksa penuntut umum pada KPK, Ronald Ferdinand Worontika membacakan surat dakwaan milik Kotjo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Pada 15 Desember 2017, Eni bersama Idrus menemui Kotjo di kantornya, Graha BIP, Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Kedatangan keduanya menanyakan komitmen fee dari Kotjo untuk Eni, sebagai operator yang membantu memuluskan langkah Blackgold Natural Resources mengerjakan proyek senilai USD 900 juta.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Dimana Prajogo Pangestu mendapatkan konsesi tambang emas? Melalui sejumlah anak usahanya, perusahaan CUAN ini memiliki dua konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan, bahkan berencana untuk memperluas usahanya ke konsesi pertambangan emas di Nusa Tenggara Barat.
-
Siapa pemilik tambang ilegal? 'Tersangka sudah kami amankan setelah buron, dia adalah pemilik tambang batubara ilegal yang kami buru,' ungkap Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto, Senin (21/10).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat kasus korupsi tambang timah? Namun, pada Rabu (27/3) yang lalu, dilaporkan bahwa dia terlibat dalam sebuah kasus korupsi di sektor tambang timah.
-
Siapa pemilik PT Salim Ivomas Pratama Tbk? Perusahaan ini merupakan pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia. Perusahaan ini merupakan produsen minyak goreng dengan merek Bimoli dan margarin Palmia.
"Eni Maulani Saragih selaku bendahara Munaslub Golkar meminta uang kepada terdakwa dengan alasan digunakan untuk Munaslub Golkar. Dan guna meyakinkan terdakwa, Idrus Marham juga menyampaikan terdakwa 'tolong dibantu ya' selanjutnya permintaan Eni dan Idrus disanggupi terdakwa," ucap jaksa Ronald, Kamis (4/10).
Eksekusi pemberian uang dilakukan Kotjo melalui sekretaris pribadinya bernama Audrey Ratna sebesar Rp 4 miliar, dalam dua tahap. Masing-masing pemberian sebanyak Rp 2 miliar.
Kotjo kembali menggelontorkan uang untuk Eni atas lobi Idrus Marham. Kali ini, Eni meminta uang untuk keperluan pencalonan sang suami sebagai Bupati Temenggung. Melalui pesan singkat Idrus melobi agar Kotjo berbaik hati menggelontorkan uang.
"Idrus Marham kemudian menghubungi terdakwa melalui pesan WhatsApp dengan kalimat 'maaf bang, dinda butuh bantuan untuk kemenangan bang, sangat berharga bantuan Bang Koco. Tks sebelumnya'. Setelah mendapat pesan tersebut terdakwa memberikan uang sejumlah Rp 250 juta," imbuhnya.
Pemberian uang kembali terjadi para 10 Juli sebesar Rp 500 juta. Sehingga total uang yang telah diberikan sebesar Rp 4.750.000.000.
Dari kasus ini Johanes Budisutrisno Kotjo didakwa telah melanggar Pasal 5 ayat 1 undang-undang atau Pasal 13 nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Soal tuduhan menerima uang proyek, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham tidak menjawab. Dia justru meminta mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan pemilik Blackgold Natural Resources Limited Johanes B Kotjo untuk menjelaskannya.
"Ada baiknya kalau teman-teman wartawan tanya Pak Kotjo, tanya Ibu Eni apakah ada uang dikasih ke saya atau tidak. Kan itu gampang saja. Kalau saya mengatakan ada atau tidak itu nanti jawabannya agak bias. Tanya mereka," kata Idrus usai diperiksa di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idrus Marham, politisi Golkar dan mantan Menteri Sosial, kembali jadi sorotan usai terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaIdrus pun menunjukkan surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Golkar. Di era Aburizal Bakrie, Bahlil pernah menjabat sebagai bendahara DPD Golkar Papua
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham mendukung Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaIrwan Hermawan mengatakan untuk bantuan yang diberikan oleh Dito dan kawan-kawan itu dibutuhkan dana guna bantuan hukum, sebesar Rp27 miliar.
Baca SelengkapnyaIdrus mengaku tidak ada persiapan khusus pada pemanggilan dirinya kali ini.
Baca SelengkapnyaIdrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaIdrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.
Baca SelengkapnyaSebagai menantu Haji Isam, Putra bukan dari keluarga sederhana. Kekayaannya tak berbeda jauh dengan sang mertua.
Baca SelengkapnyaAliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.
Baca Selengkapnya