Logo Golkar dipakai kubu Dharma, kubu Arjaya lapor Panwaslu Denpasar
Merdeka.com - Tim kampanye pasangan Arjaya-Sunasri di Pilkada Denpasar Bali, memprotes penggunaan logo Partai Golkar di spanduk pasangan nomor urut 1 Dharma-Negara yang didukung PDIP dan NasDem. Tidak cuma itu, pasangan nomor urut 3 tersebut juga melaporkan permasalahan ini ke Panitia Pengawas Pemilu Kota Denpasar.
Sekretaris tim kampanye Arjaya, AA Susruta Ngurah Putra mengatakan ada ketentuan dalam undang-undang bahwa Partai Golkar akan diakui mengusung pasangan calon kepala daerah, jika dua kubu yakni Agung Laksono (AL) dan Aburizal Bakrie (ARB) mengusung satu calon dalam pemilihan kepala daerah.
Namun kenyataannya, pada Pilkada Denpasar dua versi Partai Golkar ini terpecah, kubu AL mendukung Dharma sedangkan kubu ARB mendukung Arjaya. Sehingga yang menjadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang berhak memiliki dan menggunakan logo Partai Golkar.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang didukung PKB di Pilgub Bali? 'Saya patuh terhadap DPP, tetapi tanda-tandanya ke Pak Wayan Koster,' kata Bambang, saat ditemui di acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Partai Golkar masih status quo, termasuk logonya jadi siapa yang berhak menggunakan AL atau ARB?," tanyanya, Selasa (6/10).
Anggota DPRD Kota Denpasar Fraksi Demokrat ini berpendapat, dengan masih status quo kedua kubu tidak berhak menggunakan logo Partai Golkar. Pemasangan logo dalam spanduk pasangan nomor urut satu tersebut, dinilai sangat merugikan pasangan nomor urut tiga sehingga memutuskan untuk melapor ke Panwaslu Kota Denpasar.
"Karena itulah kami protes karena ini sangat merugikan kami. Karena masyarakat akan bingung," ujarnya.
Susruta menyayangkan alat peraga kampanye (APK) yang dianggap merugikan calonnya justru yang difasilitasi oleh KPU Kota Denpasar. Ketika ditanya apakah ada dugaan KPUD Kota Denpasar tidak netral, Susruta mengaku tidak menganggap sejauh itu.
"Bukan masalah KPU netral atau tidak, kami tidak menganggap sejauh itu," jelasnya.
Sementara Ketua KPU Kota Denpasar I Gede John Darmawan mengatakan, pihaknya sudah membuat 2 spanduk bagi 43 Desa/Keluarahan di kota Denpasar. Sehingga dari keseluruhan, terdapat 86 spanduk yang telah dibuat dan dipasang.
"Karena masih mendapat protes dari pasangan calon nomor urut tiga, pihaknya menunggu hasil kajian Panwaslih Kota Denpasar untuk tindak lanjutnya. Kami tunggu hasil kajian Panwas," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta mengaku bahwa tim KBM telah melakukan investigasi terkait hal ini. "Kita harus mengkroscek hal ini, karena dari kedua kubu Golkar yang ada di Bali telah sepakat untuk mendukung paket pasangan nomor urut tiga," papar Mudarta.
Ketut Sudikerta selaku ketua DPD Golkar Bali kubu ARB, dikonfirmasi terkait hal ini justru terkesan menghindar. "Jangan itu-itu lagi yang ditanyakan, kita sudah jelas tidak ke mana-mana," Pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik dan aparatur negara bersikap netral
Baca SelengkapnyaBelakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaVideo Penghulu Karya Mukti dan Penghulu Bagan Nibung serta perangkatnya deklarasi mendukung caleg beredar dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara soal dasi kuning yang dipakai Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjarian Spartan DKI Jakarta melaporkan kubu Prabowo ke Bawaslu
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca Selengkapnya"Pak Jokowi memakai dasi warna apa saja karena Pak Jokowi milik semua masyarakat Indonesia dan semua partai politik di Indonesia," kata Anggawira
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pihaknya tetap solid mendukung Airlangga menjadi Ketum Golkar lagi.
Baca SelengkapnyaPolda Bali memberikan penjelasan terkait pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang kedatangan Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya