Lokalisasi Dadap akan digusur, beberapa germo dan PSK masih mangkal

Merdeka.com - Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Banten Yusuf Herawan mengungkapkan jelang penggusuran lokalisasi Dadap, sebanyak 36 germo dan 77 PSK tetap mangkal. Mereka masih menemani pemilik kafe dan warung remang-remang menunggu tamu.

"Meski sudah memberikan formulir kepada para PSK tentang jenis keterampilan yang harus diikuti, tapi mereka sebagian enggan mengisi dan menyerahkan formulir itu," ujar Yusuf kepada Antara di Tangerang, Rabu (13/4).

Yusuf mengatakan, padahal aparat sudah menyiapkan berbagai pelatihan seperti menjahit, salon, kuliner, anyaman, maupun keterampilan lainnya pasca pembongkaran kawasan Dadap.

Lanjut Yusuf mengungkapkan, Pemkab Tangerang melakukan penertiban sejumlah bangunan di Dadap sesuai program pemerintah pusat bahwa hingga tahun 2017 semua kawasan prostitusi di Indonesia harus dibongkar.

Rencananya usai di bongkar kawasan Dadap akan dibuat menjadi pusat kajian Islam dan kampung nelayan, dan mengubah kawasan kumuh menjadi lebih baik. Pemkab Tangerang menggandeng akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dalam program tersebut.

Saat ini kawasan Dadap merupakan perkampungan nelayan yang kumuh dan terdapat lokasi prostitusi sehingga perlu dirombak dan ditata.

Kawasan Dadap luas sekitar 12 hektare milik PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta lainnya tanah pengairan.