Lokasi bocah dilempar batu di Jalan Juanda Depok minim penerangan
Merdeka.com - Fitri Kurniasih, meminta kepolisian mengusut tuntas kasus pelemparan batu dilakukan orang tak dikenal hingga melukai anaknya, Rafa Ismail Fahrezi, di Jalan Ir Juanda Depok, Jawa Barat. Fitri berharap anaknya menjadi korban terakhir teror dilakukan orang tak bertanggung jawab tersebut.
"Mudah-mudahan kasus anak saya menjadi yang terakhir," kata Fitri, di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/6).
Menurut dia, penerangan di lokasi kejadian sangatlah minim. Banyak lampu-lampu yang tidak berfungsi.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
"Penerangan di sana kurang. Di sana itu yang banyak lampu hias yang di pohon. Dibandingkan lampu tembak yang ke jalan," ujar dia.
Untuk itu, dia mendesak kepolisian melakukan patroli di lokasi kejadian. Apalagi di situ dekat dengan pos kepolisian.
"Tingkatkan lagi keamanannya," ucap dia.
Fitri menyebut buah hatinya sudah menjalani satu kali operasi di RS Polri Kramat Jati. Setidaknya, sudah menggelontorkan uang Rp 26 juta.
Dia merasa senang dengan pelayanan di Rumah Sakit Polri. Dia pun mengapresiasi penanganan para dokter.
"Di sini (RS Polri) pelayanannya welcome enggak neko-neko dan tidak banyak aturan," ujar dia.
Tak sampai di situ, pujian lainya soal biaya yang mendapatkan keringanan. Mengingat anaknya belum terdaftar sebagai peserta BPJS.
"Kemarin di sini menawarkan di kasih waktu untuk mengurus BPJS," tukasnya.
Diketahui, insiden pelemparan batu dialami Raffa (9) oleh orang tak dikenal terjadi saat diboncengi motor orang tuanya. Kejadian bermula saat korban dan orangtuanya sedang melintas di Jalan Juanda Depok, Senin (15/6).
Tiba-tiba ada orang tak dikenal melempar batu. Kemudian orang itu langsung melarikan diri. Korban pun terjatuh bersama orangtuanya. Korban langsung dilarikan ke RS terdekat. Kemudian dirujuk ke RS polri Kramatjati.
Fitri, ibu korban mengatakan, saat itu dia keluarga melintas di Jalan Juanda, usai berkunjung ke rumah kerabat di Bekasi. Mereka hendak pulang ke rumahnya di Jalan Mujair, Perumnas Depok 1, Pancoran Mas, Depok, Jumat (15/6) lalu.
"Tiba-tiba saja waktu lewat di Jalan Juanda, anak saya menangis sambil bilang mukanya sakit. Setelah saya liat, ternyata wajah anak saya sudah berdarah-darah," katanya, Selasa (19/6).
Melihat kondisi anaknya yang terluka parah, Fitri dan suami pun melarikannya ke RS Bunda di Jalan Margonda. Namun karena lukanya yang parah, Raffa pun dirujuk ke RS Polri Kramat Jati. "Jadi luka anak saya terbilang parah, tidak hanya perlu dibedah, tapi lebih dari pada itu penangannya. Makanya anak saya dirujuk ke RS Kramat Jati," tukasnya.
Dia pun melaporkan kejadian ini pada kepolisian. Hingga kini Raffa masih dirawat di RS Polri. Ia baru saja menjalani operasi atas luka di wajahnya pada Senin (18/6) petang tadi.
"Anggota kami sudah melakukan pengecekan. Petugas sudah mendatangi korban dan minta keterangan saksi orang tua korban dan sedang mengejar pelaku berdasarkan ciri-ciri yang diberikan orangtua korban," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pelemparan ini mengagetkan pengguna jalan hingga viral di media sosial
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu berada di JPO yang melintang di antara pintu tol Karawaci-pintu Tol Serpong
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaSejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus ini, mulai satpam hingga orang tua korban.
Baca SelengkapnyaLedakan berasal dari sisa bahan peledak yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengapresiasi Kepolisian Depok yang langsung mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca Selengkapnya