Lokasi Pembunuhan di Papua Disisir, 15 Orang Ditemukan Meninggal di Distrik Yigi
Merdeka.com - Pasukan TNI-Polri telah turun menuju lokasi pembunuhan puluhan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Sesampainya di Puncak Tabo, Yigi, pasukan gabungan menemukan 15 orang meninggal dunia.
"15 orang ditemukan meninggal dunia di area puncak Tabo," ucap Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, dalam keterangannya, Rabu (5/12).
Dia menuturkan, pasukan gabungan belum bisa melakukan indentifikasi terhadap 15 orang tersebut. Bahkan, belum bisa dipastikan juga apakah seluruhnya adalah pekerja PT Istaka Karya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
"Identitas korban meninggal dunia belum teridentifikasi, sehingga belum bisa dipastikan apakah keseluruhan 15 korban tersebut adalah karyawan PT Istaka Karya," ungkap Dax.
Selain itu, pihaknya juga menemukan satu korban selamat dengan kondisi tak berdaya. Adapun yang selamat bernama Johny Arung.
"1 orang ditemukan selamat dalam kondisi lemas atas nama Johny Arung. Posisi berada di Pos Mbua," jelas Dax.
Sedangkan untuk korban selamat pembunuhan di papua berjumlah 13 orang. "Dengan demikian sampai saat ini data yang kami himpun, 13 orang selamat, di mana 12 orang yang telah dievakuasi kemarin ditambah 1 orang yang ditemukan hari ini. 15 orang meninggal dunia," katanya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, korban selamat pembunuhan di Papua sedang dirawat di RSUD Jaya Wijaya. Korban yang selamat tersebut merupakan warga sipil.
"Kondisi para korban saat ini 3 masyarakat sipil sedang dirawat di RSUD Jaya Wijaya. Kemudian satu angkatan TNI dievakuasi ke Mimika, satu terluka. Ada warga masyarakat ke evakuasi kemarin 4 karyawan Istaka, ada yang bekerja sekolahan, ada yang pekerja kesehatan karena saat itu yang bersangkutan mendengar kejadian pembunuhan pada masyarakat pendatang yang ada di lokasi itu, merapat ke Batalyon," kata Kamal saat dihubungi, Rabu (5/12).
Saat ini, kondisi para korban masih dalam proses pemulihan. "Kondisi para korban masih proses pemulihan, situasi psikis yang bersangkutan, mudah-mudahan sesegara mungkin rasa ketakutan ini hilang dari waktu ke waktu, perlahan-lahan," ujarnya.
Ia pun mengungkapkan, korban yang masih menjalani perawatan, beberapa terkena tembakan di bagian lengan kanan dan kiri pada kaki.
"Jadi pada para korban ada beberapa tembakan di lengan kanan, kiri, kaki. Berlubang krn terkena peluru. Kita sudah mengirimkan 3 dokter termasuk dokter forensik sudah gabung," ungkapnya.
"Jadi untuk saat ini masih dalam perawatan. Karena kondisinya sadar, sesuai info dokter masih bisa ditangani di RSUD Jaya Wijaya. Yang paling penting kita upayakan penyembuhan, kita koordinasi dengan PUPR untuk segera komunikasi dengan keluarganya dan keluarga korban sebagian sudah sampai di Wamena," sambungnya.
Puluhan pekerja proyek Istaka Karya menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Informasi awal, mereka dibantai karena diduga kepergok memfoto upacara hari ulang tahun KKB di dekat lokasi proyek.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi ada yang merupakan warga Jambi dan Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaLima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu dua pelaku yang masih buron. Mereka telah masuk DPO.
Baca SelengkapnyaAkibat penyerangan yang dilakukan menyebabkan dua anggota Polres Lanny Jaya gugur yaitu Brigpol Triyuda Ardigantara dan Aiptu Hidayat,
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih mengusut penyebab peristiwa maut tersebut
Baca Selengkapnya