Longboat di Maluku kandas dihantam ombak, 14 tewas & 7 hilang
Merdeka.com - Kepala Bidang Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar menjelaskan longboat tersebut dalam pelayaran dari Desa Bajo, Pulau Mangoli ke Sanana, namun dalam perjalanan mengalami kecelakaan setelah dihantam ombak dan arus kuat di perairan Sanan.
Sebuah longboat mengalami kecelakaan setelah dihantam ombak dan arus kuat pada Minggu (14/9). Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar mengatakan kecelakaan yang menimpa longboat tersebut terjadi saat kapal tersebut berlayar dengan rute dari Desa Bajo, Pulau Mangoli menuju Sanana.
Saat musibah itu terjadi, kondisi cuaca di sekitar perairan Desa Bajo bergelombang dan disertai angin kencang sehingga longboat yang dikemudikan Nakhoda Bahri Lessy terbalik di perairan yang berada sekitar satu mil dari Desa Bajo.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang sedang mengendarai speed boat? Pada foto lain, chef terkenal ini juga terlihat berpose sambil mengendarai speed boat di Danau Como.
-
Bagaimana tim pencari harta karun mendeteksi bangkai kapal? Perusahaan ini dilengkapi dengan kapal bawah air tak berawak yang mampu menyelam hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut, bersama dengan teknologi sonar yang baru.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
Akibat musibah tersebut, 14 penumpang meninggal, tujuh orang hilang, tiga diantaranya merupakan anak-anak dan 14 orang selamat termasuk nahkodanya yang bernama Bahri Lessy (29 tahun).
Sementara itu BPBD Kabupaten Kepulauan Sula menyatakan Pemkab Kepulauan Sula mengerahkan delapan speedboat untuk mencari korban yang hingga kini belum ditemukan. Pihaknya juga telah membangun posko di sekitar perairan Desa Bajo.
Pemkab Kepulauan Sula juga membentuk tiga tim bersama tim SAR untuk menyisir sejumlah titik di sekitar tenggelamnya longboat yang menewaskan 14 orang dan tujuh korban lainnya yang sebagian merupakan anak-anak. Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut), mengungkapkan tujuh penumpang longboat yang tenggelam pada Minggu kemarin hingga saat ini belum ditemukan.
Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Hadi Wiyono ketika memimpin pencarian korban mengatakan, Tim SAR dengan menggunakan delapan speedboat masih terus melakukan pencarian terhadap tujuh penumpang longboat yang hilang. Pencarian pada hari kedua dilakukan dengan menyisir sejumlah lokasi di sekitar tempat kejadian musibah.
Informasi dari Antara, Selasa (16/9)Longboat yang memuat 35 penumpang termasuk nakhoda Bahri Lesi, tenggelam dalam pelayaran dari Mangole ke Sanana, mengakibatkan 14 penumpang tewas, tujuh penumpang hilang dan 14 lainnya selamat.
Kapolres Hadi Wiyono menyatakan ketujuh penumpang longboat yang hilang tersebut adalah Putri Pora, Givar Pora, Rifaldi Pora, Julfikar Pora, Buryanid Pora dan Reva Seknun yang semuanya warga Mangole.
Penyebab tenggelamnya longboat tersebut masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat kelebihan muatan. Selain memuat 35 penumpang, longboat itu juga memuat 10 karung kopra.
Ia mengatakan nahkoda longboat tersebut bernama Bahri Lesi belum ditetapkan sebagai tersangka karena petugas belum memeriksa para penumpang yang selamat sebagai saksi, karena semuanya masih dalam keadaan trauma dan berduka. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBasarnas Ternate berhasil menyelamatkan lima penumpang dan dua anak buah kapal Speedboat Al Fatih A7.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan, polisi melibatkan ahli.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya