Longmarch ke Komnas HAM, alumni 212 laporkan kriminalisasi ulama
Merdeka.com - Ratusan orang mengatasnamakan alumni 212 melakukan aksi longmarch untuk mendukung Petisi Keadilan dari Masjid Agung Sunda Kelapa menuju ke kantor Komnas Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka melaporkan kriminalisasi terhadap ulama.
"Kita minta keadilan, agar tidak ada lagi kriminalisasi terhadap para ulama," kata koordinator aksi, Ansufri Idrus Sambo di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
Pantauan merdeka.com, Selama longmarch, beberapa massa aksi selalu meneriakkan seruan takbir. Jalan sempat tersendat di sekitar Masjid Agung Sunda Kelapa karena banyaknya massa aksi yang ikut dalam longmarch.
-
Siapa yang disurati Komnas HAM? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tewasnya Vina dan kekasihnya, Eky di Cirebon.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
Massa aksi bukan hanya diiikuti kaum pria tapi juga wanita. Salah seorang polisi lalu lintas melakukan penutupan separuh jalan dengan menggunakan motor trail sepanjang Jalan Madiun yang dari arah Manggarai menuju Masjid Agung Sunda Kelapa. "Takbir, Allahu Akbir, Takbir, Allahu Akbar," teriak massa aksi.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Suyudi menuturkan, polisi hanya menurunkan 1 pleton anggota untuk pengamanan aksi. "Kita turunin 150 personel, gabungan dari Polda, Polres sama Polsek. Kita kawal mulai dari sini (Masjid Sunda Kelapa) sampai Komnas HAM," kata Suyudi.
Menurutnya, massa alumni 212 yang ikut dalam aksi longmarch dari Masjid Sunda Kelapa menuju Komnas HAM sekitar 200 orang. "Massa aksi itu ada sekitar 200 sampai 300 massa yang ikut," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini digelar dengan orasi-orasi politik dari sejumlah dosen, budayawan, seniman dan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca SelengkapnyaMaklumat Bersama Aktivis 98 dikeluarkan menjelang peringatan 26 tahun reformasi.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaDalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca Selengkapnya