Longsor Banjarnegara, pemerintah dinilai tak tanggap bencana
Merdeka.com - Anggota Komisi V DPR Umar Arsal angkat bicara soal tragedi longsor di Banjarnegara yang menewaskan puluhan orang. Menurut dia, menghadapi musim hujan, pemerintah harusnya siaga agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Pemerintah harus segera antisipasi dengan jajarannya serta menginstruksikan Basarnas untuk selalu waspada bilamana sewaktu musibah terjadi," ujar Umar dalam pesan singkat, Selasa (16/12).
Menurut dia, pemerintah belum siap untuk mengantisipasi bencana longsor, banjir dan lainnya. Pemerintah, kata dia, perlu menyiapkan alat-alat teknis di tempat rawan banjir dan longsor untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
-
Kapan longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor? Berikut langkah mitigasi pencegahan tanah longsor:- Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat tebing.- Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan kawasan pertanian dan pemukiman.- Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga.
-
Dimana longsor terjadi di Bandung Barat? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
"Karena dalam menghadapi bencana segala sesuatunya harus disiapkan dan siaga seperti tanah longsor, alat berat, penyemprot tanah, peralatan pengangkut tanah. Jadi kesiagaan tidak hanya menghadapi banjir saja, tapi siaga dalam menghadapi bencana," tutur dia.
Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia menghadapi musim hujan. Dia minta agar pemerintah segera meninjau dan memperbaiki daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor.
"Sebelum hujan melanda besar, baiknya segala sesuatu diantisipasi seperti perbaikan kali, jalan, tebing dan sebagainya," pungkasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, diperlukan penataan kawasan rawan bencana dengan memastikan tata ruang yang kokoh.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani meminta Pemerintah melakukan mitigasi dan memperkuat sistem early warning, terutama di daerah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaBNPB Gelontorkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp2,5 miliar untuk Bencana di Sulsel, Berikut Rinciannya
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaMelli minta Pemkot Bogor segera bertindak mencegah bencana serupa
Baca Selengkapnya