Longsor di pertambangan Gunungkidul, tiga keluarga diungsikan
Merdeka.com - Longsor di kawasan pertambangan Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Jumat kemarin, membuat tiga kepala keluarga (KK) harus diungsikan. Mereka terpaksa diungsikan karena rumah berada tak jauh dari lokasi longsor juga memiliki potensi tertimbun material.
"Untuk mengantisipasi hal tak diinginkan, mereka sementara diungsikan. Rumah mereka berada di sisi kiri lokasi tanah longsor dan terancam mengalami longsor juga," ujar Kepala Dukuh Jetir, Sribakti Surana ketika dihubungi, Sabtu (4/3).
Surana menambahkan bahwa keputusan mengungsikan 3 KK sementara itu keluar setelah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul. Saat ini, lanjut Surana ke-3 KK mengungsi ke rumah saudaranya yang berlokasi lebih aman dari potensi tanah longsor.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Dimana saja di Gunungkidul mengalami kekeringan? Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Ketika dikonfirmasi status pertambangan batu putih dilakukan di wilayahnya, Surana menjawab bahwa lokasi pertambangan dilakukan di lahan pribadi. Surana juga mengatakan bahwa tambang itu sudah memiliki izin.
"Saya tidak tahu kelasnya (pertambangan) itu apa. Yang jelas itu pekarang milik pribadi dan keinginan menambang juga merupakan kemauan pribadi. Soal izin setahu saya ada," ungkap Surana.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah bukit yang beberapa pekan belakangan ini dijadikan sebagai area pertambangan batu putih ambrol, Jumat (3/3) petang. Bukit yang oleh warga sekitar dikenal dengan nama Gunung Buthak ini berada di perbatasan Kabupaten Gunungkidul, DIY dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sebelum ambrol, warga sempat mendengar suara dentuman keras seperti petir sebanyak tiga kali. Selain menimbun rumah dan sepasang suami istri Manto Miharjo (80) dan Tugiyem (75) yang menghuninya, Gunung Buthak yang ambrol juga merusak tiga buah truk dan satu backhoe yang digunakan untuk aktivitas pertambangan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi ketika hujan turun deras sejak Senin (2/12) malam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter menimpa penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaWarga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca Selengkapnya