Longsor di Sumedang Timbun Lebih dari 14 Rumah, Tewaskan 13 Warga & Petugas
Merdeka.com - Sebanyak lebih dari 14 rumah warga tertimbun longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 13 Orang dilaporkan meninggal dunia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan longsor di kawasan tersebut terjadi sebanyak dua kali, sedangkan catatan 14 rumah itu berdasarkan data longsor awal.
"Ada longsor susulan, nah yang susulan itu akan kita konfirmasi, kemungkinan lebih dari 14 rumah," kata Herman di Posko Pencarian dan Penyelamatan Longsor Cimanggung, Senin (11/1).
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Sejumlah rumah yang tertimbun itu berjejeran di dataran yang miring. Di atas pemukiman itu, ada pemukiman lagi yakni Komplek SBG Parakan Muncang dengan diselingi oleh lahan miring yang minim vegetasi.
Beberapa rumah di Komplek SBG yang berada di atas lokasi longsor itu pun mengalami kerusakan karena tanah yang ambrol.
Herman mengatakan pihaknya telah meminta warga di Komplek SBG untuk mengevakuasi diri sebagai langkah mitigasi. Pasalnya, longsor susulan berpotensi kembali terjadi.
"Ada 125 KK untuk pengungsi di SBG, dan kita akan mobilisasi untuk pindah ke tenda pengungsian yang sedang dibangun sekarang," kata Herman.
Selain itu, sejumlah rumah di lokasi longsor juga sudah dikosongkan sementara. Menurutnya, hal itu juga merupakan rekomendasi dari Badan Geologi yang menyatakan area tersebut rawan bencana.
Identitas 13 Orang Meninggal Dunia
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan hingga kini pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap sekitar 27 orang yang dilaporkan hilang setelah adanya longsor.
"Semua unsur yang tergabung bisa bekerja sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya," kata Deden di lokasi longsor.
Adapun korban yang meninggal itu terdiri dari warga setempat, relawan, juga petugas TNI dan petugas BPBD Sumedang yang tertimbun tanah ketika adanya longsor susulan.
Berikut nama-nama korban yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut:
1. Suhanda (43), lk, MP Cimanggung2. Cahyo Riyadi (tidak diketahui) Margajaya3. Diding (tidak diketahui), Kampung Bojongkondang4. Dudung (tidak diketahui), Kampung Bojongkondang5. Yedi (tidak diketahui), petugas BPBD Sumedang6. Wildan (6), Cihanjuang7. Yani (27), Cihanjuang8. Nardiyanto (58), Perum SBG Cihanjuang9. Engkus Kuswara (43), Sawah Dadap10. Danramil Cimanggung Kapten Setyo Pribadi (55), Dusun Cikole11. Beni Heriyanto (40), Perum SBG Cihanjuang12. Asep Saripudin (tidak diketahui), Cihanjuang, ditemukan MD pada Minggu (10/1) pukul 09.30 Wib13. Lili Ali Nurdin (tidak diketahui), Cihanjuang, ditemukan MD pada Minggu (10/1) pukul 12.55 Wib.
Pemkab Sumedang Evaluasi Izin Permukiman Rawan Longsor
Buntut bencana ini, Pemkab Sumedang akan mengevaluasi izin lahan permukiman di kawasan rawan bencana setelah adanya longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan mengatakan permukiman di lahan mirin tersebut memang rawan bencana dan pihaknya tengah menginventarisir permukiman yang rawan tersebut.
"Kami belum mengeluarkan izin selama kepemimpinan kami, dulu boleh, sekarang tidak boleh," kata Erwan di lokasi longsor.
Menurut dia, izin permukiman yang kini dilanda longsor itu dikeluarkan sebelum ia bersama Bupati Sumedang menjabat. Sehingga ia mengaku kurang mengetahui teknis terkait perizinan itu.
"Bahkan izin yang sudah keluar akan kita evaluasi, tolong jangan ada pembangunan di area berbahaya seperti ini," kata Erwan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago menyatakan pihak kepolisian menanggapi longsor tersebut dengan melakukan penyelidikan terkait izin pembangunan di lokasi longsor itu.
"Intinya kita sedang mendalami, dari Polres Sumedang sedang mendalami izin-izinnya seperti apa dari perumahan tersebut," kata Etdi di Bandung, Senin.
Dia belum bisa memastikan terkait adanya pelanggaran izin permukiman itu. Namun ia menyebut penyelidikan itu dilakukan guna mencegah adanya kejadian serupa.
"Kita ketahui bersama sudah ada korban nah ini kita mencegah untuk tidak terjadi lagi. Yah ini sedang kita dalami dulu," kata Erdi. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca Selengkapnya