Longsor tutup aliran sungai, petani di Malang tak bisa bertani
Merdeka.com - Sebuah longsoran tebing di Kota Malang menutup aliran sungai yang mengairi area persawahan di Kabupaten Malang. Akibatnya, puluhan hektar persawahan milik petani di Kabupaten Malang terdampak, hingga tidak dapat melanjutkan musim tanam.
Puluhan petani yang tergabung dalam beberapa Kelompok Tani di Kabupaten Malang melakukan kerja bakti agar dapat membuka jalur air. Warga yang terdampak berharap air bisa mengaliri sawah mereka segera.
"Sudah dua minggu sawahnya tidak teraliri air. Sehingga tidak bisa menjalani musim tanam. Benih padi yang berusia 15 hari seharusnya sudah ditanam, sekarang berusia sebulan lebih," kata Rofii, warga Pakisaji, Kabupaten Malang yang kerja bakti di lokasi, Kamis (10/3).
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Apa yang menyebabkan tanah longsor di Jateng? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak.
-
Kenapa longsor terjadi di Tana Toraja? Terjadinya tanah longsor tersebut dipicu hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil.
Longsor terjadi di badan sungai di sebuah pemukiman penduduk di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kabupaten Malang. Longsoran setinggi 7 meter dan lebar 70 meter itu menyumbat aliran anak sungai Kalimatro.
Wilayah persawahan yang terganggu sekitar 65 Ha, meliputi wilayah Desa Genengan, Pakisaji, Kebonsari, Kebongagung, Karangduren, Karangpandang, Nglanggang, Kepanjen dan lain-lain.
"Saya punya satu hektar. Rencana tanam minggu kemarin, tetapi sampai sekarang belum bisa tanam," katanya.
Ngateno, warga Pakisaji mengaku dua hari setelah longsor pertama Sabtu (27/2), diberi tahu oleh kelurahan kalau aliran sungai ditutup. Pintu air sengaja tidak dibuka karena dikawatirkan longsor akan semakin besar.
"Dua minggu lalu aliran sungainya sudah ditutup, karena dikhawatirkan longsornya semakin parah. Tetapi malam tadi ternyata longsornya terjadi lagi," katanya.
Akibat longsoran tersebut sebanyak 6 rumah terancam ikut terbawa longsor. Tiga rumah yang paling rawan, karena lokasi longsor tepat berada di bawah pondasi. Ketiga rumah itu milik Joko Sarno (35), Sunari (55) dan Sapuan (65). Sedangkan tiga rumah lain yang terancam yakni rumah Sugeng Aminto (50), Subagiyo (60) dan Ny Wini (55).
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Sugeng Hariyono mengungkapkan, akibat tertutupnya aliran sungai juga mengakibatkan luapan air menggenangi 6 rumah di sekitar lokasi. Saat hujan datang rumah-rumah tersebut akan tergenang.
"Kita sudah dirikan tenda di sekitar lokasi, ada 6 rumah terendam saat hujan datang," kata Sugeng.
Sebelumnya BPBD Kota Malang mencatat, sudah tujuh plengsengan atau jamban di Kota Malang ambrol dalam kurun dua bulan terakhir. Sebagian besar akibat luapan air sungai dan gerusan tanah di sekitar plengsengan.
Kepala BPBD Kota Malang, J Hartono mengimbau agar warga yang tinggal di sekitar plengsengan waspada. Kota Malang memiliki empat sungai yakni Sungai Amprong, Sungai Bango, Sungai Brantas dan Sungai Kalimetro.
"Mereka yang tinggal dekat plengsengan yang kondisinya sudah mengkhawatirkan lebih baik mengungsi untuk sementara waktu sampai curah hujan kembali normal," ujarnya.
Selain Kelurahan Tanjungrejo, longsor juga terjadi di Bakalan Krajan, Kemulan dan Karang Besuki.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaLongsornya jalan alternatif penghubung Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bohor ini terjadi ketika instensitas hujan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaWarga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya