Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lorong cendol, tempat produksi cendol legendaris di Makassar

Lorong cendol, tempat produksi cendol legendaris di Makassar Produksi cendol di Makassar. ©2016 merdeka.com/mappesona

Merdeka.com - Cendol dari tepung beras rupanya jadi favorit di bulan Ramadan. Pasalnya, penganan cendol ini bisa menjadi bahan berbagai sajian menu. Seperti es cendol yang dicampur gula merah, santan dan serutan es batu, juga bisa jadi bahan campuran es buah, sop buah dan macam-macam modifikasi untuk takjil yang menyegarkan.

Di Makassar, ada lorong 166 di Jalan Barukang Raya, di Kelurahan Cambayya, Kecamatan Ujung Tanah dikenal dengan julukan lorong cendol. Karena di lorong itu ada empat keluarga yang cukup terkenal dengan produksi cendolnya setiap hari. Memang hanya empat rumah yang bertetangga mengelola usaha pembuatan cendol itu, tetapi warga sekitar turut memanfaatkan keberadaannya. Mereka bisa jadi tenaga bantu di waktu-waktu tertentu di tempat itu dengan imbalan Rp 20 ribu sehari sebagai tenaga pembungkus paket cendol.

Pasaran cendolnya juga bukan hanya di Kota Makassar tetapi hingga kabupaten-kabupaten terdekat seperti Maros, Pangkep dan Barru. Khususnya di bulan Ramadan. Permintaan meningkat, alhasil produksi pun harus ditingkatkan untuk melayani permintaan yang membanjir sehingga tenaga kerja juga harus ditambah.

Hajjah Halijah (53), salah satu pembuat cendol sekaligus perintis di lorong cendol itu sejak 15 tahun silam. Produksi cendolnya meningkat 100 persen sejak awal masuk Ramadan. Yang biasanya mempoduksi cendol hanya 1.500 bungkus dari tepung beras sebanyak 150 kilogram, kini harus memproduksi hingga 2.500 bungkus dari 250 kilogram tepung beras.

Untuk pengerjaannya demi memenuhi permintaan langganannya yang datang hingga luar daerah itu, nenek bercucu 12 orang ini melakukan penambahan tenaga kerja. Yang biasanya hanya lima orang kini menjadi 25 orang yang rata-rata sebagai tenaga pembungkus.

"Jadi cendolnya mulai dikerja malam hari, pukul 21.00 Wita dari memasak bahan baku tepung beras, memasukkan dalam kotak berlubang sebagai cetakan lalu diwarnai yang biasanya warnah hijau kemudian dibungkus. Pagi harinya dijemput oleh pemesan. Sehingga siang harinya para tenaga kerja bisa istirahat," kata Hajjah Halijah.

Satu bungkus cendol, diratakan harganya Rp 2.500 per bungkus. kata Hajjah Halijah, usaha cendolnya bisa bertahan hingga saat ini karena senantiasa menjaga kualitas. Dia menjamin, cendol buatannya tidak menggunakan pengawet jenis apapun.

"Karena tidak menggunakan pengawet maka hanya bisa tahan kurang lebih sehari. Tapi yang seperti ini dicari warga karena dirasa lebih aman, tidak mengancam kesehatan. Cendol saya ini sudah sering diuji tim dari Dinas Kesehatan dan tidak pernah menemukan adanya tambahan bahan pengawet," kata Hajjah Halijah.

Adapun Yanti (38), juga salah seorang pembuat cendol mengaku, usaha cendol yang dilakoninya itu adalah warisan neneknya. Sehingga usaha penganan sederhana itu sudah tiga turunan yang membuat hidup hingga anak cucu.

"Sejak zamannya beras dijadikan tepung dengan cara ditumbuk menggunakan alu. Hingga saat ini proses beras jadi tepung sudah menggunakan mesin," tutur Yanti seraya menambahkan, cendol ini dijual bareng dengan cincau, biji delima dan mutiara agar memudahkan orang untuk meracik. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Viral Diminum Lisa Blackpink, Begini Kisah Berdirinya Es Cendol Elizabeth Hingga Raup Omzet Rp10 Juta per Hari
Sempat Viral Diminum Lisa Blackpink, Begini Kisah Berdirinya Es Cendol Elizabeth Hingga Raup Omzet Rp10 Juta per Hari

Nama ini bukan sekadar terinspirasi dari nama Ratu Inggris, melainkan terinspirasi dari nama salah satu pelanggannya yang bernama Eli.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Ronde Jago, Kuliner Legendaris Penghangat Dinginnya Malam Kota Salatiga
Mencicipi Ronde Jago, Kuliner Legendaris Penghangat Dinginnya Malam Kota Salatiga

Kuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1964.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lotek Legendaris dari Wonosobo, Berdiri Sejak 1965 dan Punya Cita Rasa Khas
Mencicipi Lotek Legendaris dari Wonosobo, Berdiri Sejak 1965 dan Punya Cita Rasa Khas

Mbah Jami sudah berjualan lotek di tempat itu sejak tahun 1965. Walau begitu, masyarakat Wonosobo lebih mengenalnya dengan nama Lotek Brukmenceng.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kuliner Lontong Kari Kebon Karet yang Legendaris di Bandung, Jadi Langganan Para Pejabat
Mencicipi Kuliner Lontong Kari Kebon Karet yang Legendaris di Bandung, Jadi Langganan Para Pejabat

Lontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik War Kolak Viral di Mangga Besar, Warga Sudah Antre sejak Siang
Cerita di Balik War Kolak Viral di Mangga Besar, Warga Sudah Antre sejak Siang

Antrean tampak mengular sampai di gedung-gedung sekitar lapak.

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan
Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan

Intip fakta unik es cendol Elizabeth yang melegenda sejak 1972

Baca Selengkapnya
Mencicipi Tauco Cap Meong, Kuliner Legendaris Cianjur Telah Berusia 1 Abad
Mencicipi Tauco Cap Meong, Kuliner Legendaris Cianjur Telah Berusia 1 Abad

Tauco ini tercatat sudah ada sejak 1880. Pada awalnya tauco ini dijual dengan cara berkeliling

Baca Selengkapnya
Soto Ayam Dahlok, Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958
Soto Ayam Dahlok, Kuliner Legendaris di Jember Sejak Tahun 1958

Warung soto ini telah berdiri sejak tahun 1958, dengan mempertahankan cita rasa.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Manco Madiun, Kuliner Legendaris Dulu hanya Boleh Dimakan Bangsawan
Mencicipi Kue Manco Madiun, Kuliner Legendaris Dulu hanya Boleh Dimakan Bangsawan

Kue ini dulu jadi santapan raja dan para bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang. Kini bisa dinikmati siapa saja.

Baca Selengkapnya
Gunakan Bahan Alami sejak 90 Tahun Silam, Kerupuk Bojonegoro Ini Bikin Ketagihan Warga Lokal hingga Mancanegara
Gunakan Bahan Alami sejak 90 Tahun Silam, Kerupuk Bojonegoro Ini Bikin Ketagihan Warga Lokal hingga Mancanegara

Warga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pabrik Cerutu Rizona di Temanggung, Sudah Berdiri sejak 1908
Mengunjungi Pabrik Cerutu Rizona di Temanggung, Sudah Berdiri sejak 1908

Pada era Hindia Belanda, pabrik ini menjadi andalan pemerintah waktu itu untuk menyuplai kebutuhan tembakau dunia.

Baca Selengkapnya
Dulunya Lokasi Pertempuran Polisi Melawan Belanda, Ini Kisah Kampung Lansia di Lereng Gunung Wilis
Dulunya Lokasi Pertempuran Polisi Melawan Belanda, Ini Kisah Kampung Lansia di Lereng Gunung Wilis

Mayoritas warga di sana bekerja sebagai petani kopi yang dibayar Rp25 ribu per setengah hari.

Baca Selengkapnya