Lowongan kerja dituding diskriminasi Islam, ini pembelaan MNC Group
Merdeka.com - Sejumlah ormas Islam berunjuk rasa di kantor MNC Tower, Rabu (25/3). Mereka memprotes iklan lowongan pekerjaan posisi Customer Care MNC Sky Vision Surabaya. Ada kata-kata 'diutamakan agama non Muslim' dalam iklan itu. Hal inilah yang dipermasalahkan oleh sejumlah ormas Islam.
MNC Group mengklarifikasi masalah iklan itu. Menurut mereka hal itu murni dilakukan seorang karyawan, tanpa berkoordinasi terlebih dahulu. MNC Group pun mengaku tak pernah melakukan diskriminasi apa pun pada semua agama.
Berikut klarifikasi lengkap pihak MNC Group soal masalah iklan tersebut:
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Dimana keluarga Muslim bekerja? 'Bahwa pintu masuk ke Gereja Makam Suci dirawat oleh umat Islam semakin menambah permadani budaya Kota Suci yang seringkali membingungkan namun selalu menarik,' bunyi pernyataan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
MNC Group menyayangkan sikap sejumlah pihak yang tidak berimbang dalam menilai kesalahan informasi terkait iklan lowongan pekerjaan di MNC Sky Vision Surabaya Jawa Timur. Terlebih ada pernyataan sejumlah pihak yang dinilai tendensius dan membangun opini seolah-olah kesalahan yang terjadi di Surabaya tersebut adalah sikap MNC Group.
Perlu kami klarifikasi, bahwa iklan lowongan pekerjaan di MNC Sky Vision Surabaya tersebut menjadi polemik setelah salah satu karyawan membuat iklan dan memposting iklan tersebut tanpa melakukan koordinasi sebagaimana yang seharusnya. Konten di dalam postingan tersebut berasal dari inisiatif pribadi karyawan tersebut dan bukan atas persetujuan manajemen perusahaan maupun policy perusahaan. Saat ini karyawan yang dimaksud sudah ditindak oleh perusahaan.
Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution mengatakan bahwa oknum yang dimaksud sudah mengakui kesalahan standar prosedur sehingga berakibat fatal.
"Yang bersangkutan sudah meminta maaf melalui surat pribadinya tertanggal 23 Maret 2015. Seharusnya oknum tersebut terlebih dulu meminta persetujuan direksi sebelum mempublikasikan materi apapun. Terlebih bila publikasi itu membawa identitas group secara entitas," tegas Syafril Nasution.
Syafril juga menepis adanya isu diskriminasi terhadap pemeluk agama tertentu di MNC Sky Vision maupun di
MNC Group. Perlu diketahui dari total 11 ribu lebih karyawan MNC Sky Vision, mereka yang memeluk Agama Islam sebanyak lebih dari 10 ribu karyawan, atau mencapai 87 persen dari total karyawan di MNC Sky Vision.
Sisanya terdiri dari 23 orang memeluk Agama Budha, 102 orang pemeluk Agama Hindu, 303 orang pemeluk Agama Katholik, dan 1.166 karyawan adalah pemeluk Agama Kristen Protestan.Berkaitan dengan opini yang beredar beberapa hari terakhir ini, Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution menegaskan bahwa MNC Group sangat menghormati keberagaman dan kebebasan beragama.
Wujudnya, sejak tahun 2012 yang lalu, MNC Group secara konsisten memberangkatkan para karyawan berprestasi dan berakhlak mulia untuk beribadah ke Tanah Suci. Melalui Program Umroh tersebut, sampai saat ini total sudah 330 karyawan yang telah mendapatkan program tersebut.
"Inilah yang membuat kami bahagia. Kami dapat merasakan keharuan para karyawan terbaik kami saat mereka mendapat kesempatan menjadi tamu Allah SWT di Tanah Suci," ujarnya.
Selain program kerohanian tersebut, MNC Group juga menjamin karyawannya dapat melaksanakan ibadah sehari-hari, yaitu manajemen menyediakan mushola di setiap lantai gedung MNC Tower. Begitu pula dengan unit perusahaan yang berada di luar gedung MNC Tower.
Bahkan untuk kegiatan ibadah Shalat Jumat dan kegiatan rutin pengajian karyawan serta masyarakat dari sekitar Kebon Sirih, telah disediakan Masjid yang besar.
Lebih lanjut Syafril berharap agar tidak ada lagi pihak yang memancing di air keruh, seraya menegaskan bahwa polemik yang beredar beberapa hari ini murni adalah kesalahan individual dan inisiatif perorangan yang tidak berkaitan dengan visi dan misi serta kebijakan MNC Group sebagai kelompok usaha profesional. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sakit (RS) Medistra Jakarta melarang dokter dan perawat menggunakan hijab.
Baca SelengkapnyaBahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.
Baca SelengkapnyaDiani menyayangkan adanya persyaratan tersebut yang menjurus pada rasisme.
Baca SelengkapnyaUAS menjelaskan pentingnya bagi seorang muslimah untuk tidak bekerja di perusahaan yang mewajibkan mereka melepas jilbab.
Baca SelengkapnyaAgung mengatakan pihaknya meminta maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan DPP CMMI melalui surat pemberitahuan ke seluruh anggota DPP CMMI, PP Muslimah CMMI
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaNU menjadi ormas keagamaan pertama yang mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan rakor membahas penolakan terhadap MLB PBNU.
Baca Selengkapnya