Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Loyalitas Mendagri untuk Presiden Jokowi

Loyalitas Mendagri untuk Presiden Jokowi Mendagri Tjahjo Kumolo di Ombudsman. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Cuplikan video pendek di depan Rutan Cipinang mencuri perhatian Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Dalam video itu, seorang perempuan berkemeja kotak-kotak berteriak dengan lantang.

"Saya berdiri di sini membela Ahok karena keadilan diinjak-injak," teriak Veronica Koman Liau saat berorasi di depan Rutan Cipinang, Selasa (9/5) malam.

Teriakan itu disambut riuh pendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok yang malam itu mengepung rutan Cipinang. Mereka menggelar aksi solidaritas setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 2 tahun pada Ahok atas kasus penodaan agama. Massa kecewa dengan keputusan itu. Mereka menilai vonis itu lahir tidak lepas dari intervensi massa kontra Ahok.

Di video itu, Veronica semakin lantang berteriak. Dia menyinggung pemerintahan Jokowi-JK. "Rezim Jokowi lebih parah dari rezim SBY," tegas Veronica.

Ucapan ini berbuntut panjang. Perkataan Veronica membuat telinga Tjahjo panas. Dia marah mendengar ada pendukung Ahok yang menjelek-jelekkan pemerintahan Jokowi-JK.

Sebab, mereka mengaitkan proses hukum terhadap Ahok dengan pemerintah. Dalam pandangannya, sah-sah saja mereka membela Ahok. Tapi dia tidak bisa terima jika proses hukum Ahok dikaitkan dengan pemerintah Jokowi. Alasannya, sudah jelas pernyataan Jokowi bahwa pemerintah tak mengintervensi hakim.

"Saya sebagai bagian dari rezim Jokowi merasa tersinggung," kata Tjahjo melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (11/5).

Dia menyelidiki identitas Veronica. Dia mengaku akan mengirimkan surat pada aktivis perempuan itu. Isinya, jika dalam waktu satu minggu tidak ada klarifikasi, maka Tjahjo mengancam mempolisikannya. Sebab orasi Veronica dianggap sebagai fitnah. Pernyataan Tjahjo menyiratkan loyalitas dan kesetiaannya pada Presiden Jokowi.

"Saya sebagai pembantu presiden warga negara RI dan Mendagri akan melaporkan ke Polisi. Ini pendidikan politik buat siapa pun tidak boleh memaki-maki dan memfitnah Presiden RI dan siapa pun tanpa bukti yang jelas," kata Tjahjo.

Saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, mantan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, sesuatu yang wajar jika dia marah melihat dan mendengar orasi Veronica dalam video itu. Sebab, pemerintah seolah disalahkan atas kasus dan vonis Ahok. Itu yang membuatnya tidak terima.

"Anda kalau saya fitnah marah enggak? saya maki-maki, saya fitnah, Ahok dipenjara karena Anda yang salah. Marah lah. Iya toh fair (adil) itu manusiawi," ucap Tjahjo.

Lagi-lagi Tjahjo membela Jokowi.

"Yang putuskan pengadilan kok yang disalahkan Jokowi. Saya tanya salah Pak Jokowi di mana? Sampai begitu vulgar beredar di video. Itu saja," imbuhnya.

Loyalitas Tjahjo pada Jokowi tanpa batas. Saat ditemui di Istana Negara, lagi-lagi dia menyebut kemarahannya pada Veronica didorong kesetiannya pada Kepala Negara. Namun Tjahjo belum melapor kepada Jokowi terkait kritikan yang dilontarkan Veronica.

"Kalau saya dianggap salah (atas reaksi kritikan Veronica), saya siap salah. Saya harus membela Presiden saya," tegas Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/5).

Menurut Tjahjo, kritikan Veronica tidak hanya menyerang Jokowi secara pribadi namun seluruh perangkat pemerintahan Jokowi termasuk Tjahjo selaku Mendagri.

"(Veronica) mengatakan Pak Jokowi tidak hanya pribadi tapi rezim pemerintahan, saya bagian dari rezim, sebagai Mendagri. Hukum kan sudah ada aturannya, hakim bertanggungjawab pada Tuhan, siapa pun tidak bisa intervensi. Lah dia teriak-teriak yang salah rezimnya Pak Jokowi lebih bagus rezim-rezim masa lalu," ucap Tjahjo.

Dia mempersilakan semua orang melihat video orasi Veronica agar tidak salah tafsir atas kemarahannya. Tjahjo khawatir jika Jokowi diseret-seret dalam persoalan hukum terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Bersimpati kepada Pak Ahok itu hak dia, tapi kenapa membawa-bawa rezim Pak Jokowi? Menuduh-menuduh Pak Jokowi. Yang ditangkap orang kan dari video itu kan seolah-olah yang salah pak Jokowi," jelasnya.

Namun, Tjahjo tidak ingin buru-buru melaporkan Veronica ke polisi seperti ancamannya sebelumnya. Tjahjo hanya ingin meminta penjelasan dari Veronica. "Saya belum berpikir ke jalur hukum, kan mau tanya, orang tanya kan boleh, anda memaki-maki rezim Jokowi, saya bagiannya kan boleh, apa salah lah wong tanya."

Dia ingin mengetahui motif di balik kritikan Veronica terhadap pemerintahan Jokowi. Tjahjo berjanji menerima Veronica jika ingin memberikan klarifikasi. Jika Veronica tidak ingin bertemu, Tjahjo minta pendukung Ahok itu memberikan klarifikasi secara tertulis.

"Saya tidak apa-apanya, hanya ingin (tahu) apa sih motifnya? Kalau dia mau ketemu saya, saya terima. Kalau enggak mau ketemu saya kirim surat, jelaskan. Itu saja, enggak akan apa-apa kok," tutupnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kader PDIP Unggah Video Lama Megawati Menangis Jokowi Dibully, Puan: Kasih Ibu Sepanjang Masa
Kader PDIP Unggah Video Lama Megawati Menangis Jokowi Dibully, Puan: Kasih Ibu Sepanjang Masa

Kader PDIP mengungkit video lama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menangis saat membela Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Rektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi, Begini Respons TPN Ganjar-Mahfud
Rektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi, Begini Respons TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid menanggapi soal rektor Unika yang mengaku dihubungi polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Jokowi

Baca Selengkapnya
Viral Lagi Ucapan Megawati Nangis Presiden Jokowi Dihina dengan Kata Kodok
Viral Lagi Ucapan Megawati Nangis Presiden Jokowi Dihina dengan Kata Kodok

Belum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Megawati Marah Besar karena Jokowi 'Obok-Obok' PDIP
CEK FAKTA: Hoaks Video Megawati Marah Besar karena Jokowi 'Obok-Obok' PDIP

Beredar video Ketua Umum PDIP Megawati dikabarkan menangis dan marah besar terhadap Jokowi

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi

Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri

Baca Selengkapnya
Benarkah Presiden Mengutus TNI untuk Bantu Usut Kasus Vina Cirebon? Cek Faktanya
Benarkah Presiden Mengutus TNI untuk Bantu Usut Kasus Vina Cirebon? Cek Faktanya

TNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Menhan Prabowo Subianto Dinonaktifkan oleh Jokowi
CEK FAKTA: Hoaks Menhan Prabowo Subianto Dinonaktifkan oleh Jokowi

Unggahan video mengklaim Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dinonaktifkan Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?
Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?

Prabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Penghinaan Terhadap Presiden Jokowi
Rocky Gerung Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Penghinaan Terhadap Presiden Jokowi

Pernyataan Rocky dinilainya dapat memecah belah konstitusi sejak Pilpres 2019 lalu.

Baca Selengkapnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.

Baca Selengkapnya
Polisi Minta Rektor di Semarang Bikin Video Promosi Jokowi, Ini Respons Mahfud Md
Polisi Minta Rektor di Semarang Bikin Video Promosi Jokowi, Ini Respons Mahfud Md

Polda Jawa Tengah mengakui meminta Rektor Unika Soegijapranata Semarang Ferdinandus Hindiarto untuk membuat video testimoni kinerja Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya