LPAI sebut perilaku bullying dapat menular
Merdeka.com - Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Reza Indragiri Amriel mengatakan perilaku kekasaran atau bullying terhadap anak itu dapat menular.
"Menular, tapi jangan dibayangkan kayak ketularan bakteri atau virus. kehadiran teman sebaya seringkali dianggap lebih penting berpengaruh dan berisiko dibanding dewasa bahkan orang tau sekalipun," katanya dalam diskusi yang bertema 'Berpihak Pada Anak' di Warung Daun Cikini, Sabtu (22/7).
Dia menjelaskan maraknya kasus bullying terhadap anak yang memasuki tahap remaja. Mereka masuk ke dalam kelompok rentan. Di mana remaja lebih mendengarkan teman sebayanya dibanding orang tua.
-
Kenapa anak terlibat dalam bullying? Anak-anak dapat terlibat dalam tindakan bullying karena berbagai alasan, seperti rasa cemburu, kurangnya kepercayaan diri, atau merasa lebih unggul dibandingkan teman-temannya. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam terhadap pengalaman buruk yang mereka alami.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
-
Siapa yang punya pengaruh terhadap anak pelaku bullying? Anak yang cenderung berteman dengan teman-teman yang juga menunjukkan perilaku negatif, seperti suka berkelahi atau mengejek orang lain, lebih berisiko menjadi pelaku bullying.
-
Bagaimana cara remaja mengatasi tekanan dari teman sebaya? Mengajarkan remaja untuk memiliki keberanian menolak pengaruh negatif sangatlah penting. Orangtua juga perlu menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara tentang kesalahan tanpa rasa takut akan dihakimi.
-
Kenapa anak melakukan bullying terhadap orang lain? Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan agresi atau kekerasan mungkin cenderung meniru perilaku tersebut dalam interaksi dengan teman sebaya.
-
Kenapa anak menjadi pelaku bullying? Mereka yang sering terlibat dalam perilaku ini mungkin memiliki masalah emosional atau sosial yang mendasari tindakan mereka.
"Faktor penariknya adalah saya katakan teman sebaya seringkali dianggap sangat berpengaruh sehingga ketika teman mengajak, orang tua melarang bisa jadi lebih patuh lebih mendengar apa yang disampaikan oleh teman-temannya," ujarnya.
Bukan hanya pengaruh dari teman, tapi kurang percaya diri anak membuat rentan menjadi korban dari kekerasan.
"Itu sebabnya kampanye anti narkoba itu bunyinya sederhana say no to drugs. Say no to bullying, say no to sex kemampuan anak untuk berkata tidak," tutup Reza.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perilaku bullying yang dilakukan oleh anak dan remaja bisa muncul karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang merasa anak mereka sulit untuk diberitahu, ini alasannya secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta tentang bullying yang penting untuk dipahami.
Baca SelengkapnyaPeer Pressure menjadi tantangan sendiri bagi orangtua dalam membangun karakter & kepribadian anak. Selain itu orangtua juga perlu mendampingi saat anak tertekan
Baca SelengkapnyaKemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaDengan menahan tangis dia bercerita, sudah dibully secara verbal sejak dirinya pertama kali masuk sekolah pada bulan November 2023
Baca SelengkapnyaBerikut tanda anak menjadi korban bullying dan ketahui ciri-ciri anak rentan terkena bullying.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kenakalan remaja beserta panduan lengkapnya untuk orang tua dan pendidikan.
Baca Selengkapnya