LPSK Minta Saksi Pembakaran Halte TransJakarta Sarinah Jangan Takut Melapor

Merdeka.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) meminta saksi yang melihat dan mengetahui pelaku dugaan pembakaran halte TransJakarta di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, melapor. LPSK berjanji akan memberikan perlindungan kepada para saksi.

"Posisi LPSK pada kasus ini, kami berharap saksi bisa dengan aman memberikan keterangan tanpa rasa cemas dan ancaman," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/11).

Edwin mengatakan keterangan saksi sangat penting untuk mengungkap motif, alat bukti dan pelaku dugaan pembakaran halte TransJakarta di kawasan Sarinah. Bila barang bukti dan pelaku ditemukan, pelaku harus ditindak sesuai aturan yang berlaku.

Eks Kepala Operasional Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ini menambahkan, LPSK mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas pembakaran halte TransJakarta. LPSK juga menyatakan bersedia berkoordinasi dengan kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada para saksi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan hingga 9 Oktober 2020 ada 20 halte Transjakarta yang mengalami kerusakan akibat massa demontrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Aksi yang digelar pada 8 Oktober 2020 itu berujung anarkis.

"Diperkirakan kerugian sekitar kerusakan lebih Rp55 miliar. Jumat pagi ini targetnya adalah seluruh fasilitas publik di Jakarta bisa digunakan," kata Anies di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jumat (9/10).

Berikut daftar 18 Halte Transjakarta yang mengalami kerusakan:8 halte di bakar

1. Bundaran HI

2. Sarinah

3. Tosari Baru

4. Tosari Lama

5. Karet Sudirman

6. Sentral Senen

7. Senen arah Pulo Gadung

8. Senen arah HCB

Adapun 10 halte yang dirusak ialah:

1. HCB

2. Bank Indonesia

3. Gambir 1

4. Sumber Waras

5. Grogol 1

6. Dukuh Atas 1

7.Petojo

8. Benhil

9. Rs Tarakan

10. Kwitang