LSM Jatisura belum mau cabut laporan Florence
Merdeka.com - LSM Jatisura yang melaporkan Florence Sihombing atas status di akun Path yang menghina Yogyakarta belum berencana untuk mencabut laporannya. Menurut kuasa hukum LSM Jatisura, Erry Supriyanto Dwi Saputro, kasus Florence sudah masuk ke ranah hukum, karena itu proses hukum tetap harus dijalankan oleh pihak kepolisian.
"Mari kita bedakan, sanksi sosial, hukum dan kebudayaan, kalau hanya sanksi sosial kita tidak punya kepastian kapan itu akan selesai," kata Erry saat mendatangi Polda DIY, Rabu (03/09).
Erry mengaku sampai saat ini pun belum pernah diajak berkomunikasi baik dari pihak Florence dan UGM yang kini mendampingi Florence.
-
Kenapa Fuji tidak langsung menghubungi orang yang membantu Batara? 'Tukasnya yakin bahwa jika aku menghubunginya, ia akan hilang. Entah ia akan memblokirku atau melarikan diri, orang seperti itu pasti akan menghindar,' ujarnya dengan tegas.
-
Mengapa Baskara tidak mau berkomentar? Baskara tampaknya enggan menanggapi rumor yang beredar dan memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai kabar rumah tangganya.
-
Bagaimana komunikasi Gerindra dengan Ganjar? 'Adapun soal komunikasi kami dengan pak Ganjar setahu saya komunikasi tetap terjalin dengan baik antarpetinggi-petinggi partai Gerindra dengan pak Ganjar, enggak ada masalah ya dan sikap oposisi juga bukan merupakan pilihan yang salah ya, yang tidak baik,' ujar dia.
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
-
Kapan komunikasi terjadi? Sejarah komunikasi dimulai sejak manusia pertama kali berinteraksi satu sama lain.
-
Kenapa keluarga tidak langsung dihubungi? Karena ini masalah besar, janganlah menyampaikan ke pihak keluarga melalui telepon ataupun WA, dikarenakan kami tidak tahu masuk ke jalur rumah duka, akhirnya kami menelepon salah satu wali santri yang rumahnya dekat dengan rumah Airul.
"Kami sama sekali belum pernah diajak berkomunikasi oleh pihak terlapor atau pun kuasa hukumnya. Pihak terlapor juga belum pernah meminta supaya kami mencabut laporan," ujar Erry.
Erry melanjutkan, dalam kasus ini Ditreskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Kokot Indarto mengatakan kasus ini merupakan delik biasa dan bukan delik aduan. Karena pencabutan laporan pun belum tentu menghentikan kasus ini.
"Kalau Pak Dir (Direktur Krimsus) kemarin bilang kasus ini masuknya delik biasa atau absolut, bukan aduan, jadi kalau kami mencabut pun belum tentu selesai. Pak Dir sendiri meminta dukungan supaya kasus ini bisa terus di proses," jelasnya.
Sebelumnya Florence sendiri sudah meminta maaf melalui media sebanyak tiga kali. Dia juga memohon agar warga Yogyakarta mau memaafkan kesalahan yang dilakukannya. Sementara itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta mengatakan tidak memiliki masalah dengan Florence. Dia pun mengimbau supaya ada win-win solution dan mengedepankan dialog dalam penyelesaian kasus Florence.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengacara Syahrul Yasin Limpo, Jamaluddin Koedoeboen mengklaim bukan kliennya yang melaporkan kasus dugaan pemerasan yang menyeret pimpinan KPK Firli Bahuri itu
Baca Selengkapnya