Luberan lumpur panas Lapindo di Desa Gempolsari mengkhawatirkan
Merdeka.com - Meski baru dua hari rembesan lumpur panas PT Lapindo Berantas di Sidoarjo, Jawa Timur, menggenangi 20 rumah warga di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, luapan air berwarna pekat itu cukup mencemaskan warga sekitar.
Sebab, debit lumpur panas terus mengalami peningkatan, khususnya jika malam tiba, volume lumpur makin naik, seperti air laut pasang, dan jika dibiarkan akan menenggelamkan rumah-rumah warga sekitar.
"Ini sudah mengkhawatirkan. Saat ini, sudah ada 20 rumah yang tergenang rembesan air lumpur. Bahaya yang paling mengkhawatirkan saat malam, debit airnya makin naik, apalagi kalau malam purnama, seperti air laut, luapan lumpur ini akan terus pasang," kata Kepala Desa Gempolsari, Abdul Haris di lokasi rembesan lumpur, Kamis (11/9).
-
Dimana lokasi tanggul yang jebol? Dalam video melalui drone, tampak cukup luasnya lahan yang terkena terjangan banjir bandang tersebut. Tampak jembatan Sungai Tuntang sudah tidak tampak seutuhnya.
-
Apa masalah dari jembatan gantung di Lebak? Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
-
Kenapa banjir bandang membuat jalan lumpuh? Banjir bandang tersebut menyebabkan air Sungai Tuntang meluap dan sejumlah jalan lumpuh tergenang banjir.
-
Kenapa Lumpur Lapindo terjadi? Dikatakan bahwa rencana pengeboran dilakukan dengan target formasi Kujung, ternyata di lokasi tempat pengeboran tidak dilakukan formasi Kujung.
-
Mengapa sulit untuk bertahan hidup di bawah reruntuhan? Sebagian besar operasi penyelamatan dilakukan dalam 24 jam pertama pasca-bencana. Setelah itu, peluang bertahan hidup semakin menurun.
-
Mengapa Waduk Jatiluhur menyusut? Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air. Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
Yang disayangkan Haris, dalam kondisi darurat ini, tanggul tidak bisa permanenkan. Tanggul yang berada di sisi utara pusat semburan, tepatnya di titik 68 Desa Gempolsari.
"Maunya (tanggul) dipermanen, tapi didemo terus sama warga, jadi ya terpaksa dibuatkan dari sesek (anyaman bambu). Bahan sudah banyak, tinggal dipasang. Hanya saja, para pekerja belum berani memasang, karena kondisi lumpur masih terlalu panas. Para pekerja banyak yang berhenti, jadi pertanyaannya siapa yang mau memasang sesek secepatnya itu saja," papar Haris.
Sementara dari pantauan merdeka.com di lapangan, luberan lumpur panas yang menggenangi rumah-rumah warga sejak Rabu kemarin (10/9) sekitar pukul 06.00 WIB itu, hingga saat ini masih mengalir deras ke menuju desa yang dihuni sekitar 4,5 ribu jiwa itu.
Untuk saat ini, sudah 20 rumah, yang halamannya digenangi air lumpur panas. Desa Gempolsari sendiri, merupakan lokasi di luar peta terdampak.
Rembesan lumpur panas itu sendiri, mengalir deras di antara lumpur yang mengering dan membentuk selokan air atau parit. Informasinya, jalur yang dilalui luberan lumpur panas ini, merupakan bekas jalur tanggul utama yang pernah jebol pada 2011 lalu.
Dikhawatirkan, jika aliran lumpur panas tersebut terus mengalir, akan memenuhi sungai yang volumenya saat ini sudah relatif tinggi karena endapan tanah.
Sementara warga menolak dievakuasi ke balai desa jika lumpur panas Lapindo Brantas itu terus membanjiri rumah mereka. Alasannya, warga enggan jadi tontonan jika harus menginap di balai desa.
"Kalau dievakuasi ke tempatnya Bakrie (Aburizal Bakrie) kita mau, kalau di balai desa nggak lah," gerutu Sulastri, satu di antara warga yang rumahnya digenangi lumpur.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca Selengkapnya