Lucky Hakim soal Rohingya: Suu Kyi tak pantas raih Nobel Perdamaian
Merdeka.com - Konflik berdarah di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, terus berkecamuk. Serdadu pemerintah Myanmar tidak pandang bulu melepaskan tembakan. Targetnya mulai dari lelaki, perempuan, lansia, hingga anak-anak. Perkampungan mereka turut dibakar.
Diduga sekitar 800 warga etnis muslim minoritas Rohingya tewas dibunuh pasukan pemerintah Myanmar yang kalap karena mendapat perlawanan dari pemberontak Pasukan Penyelamat Rohingya Arakan. Namun, pihak pemerintah mengklaim jumlah korban jiwa hanya seratus.
"Begitu kejam dan biadab yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap etnis muslim Rohingya, mereka dibantai dengan kejam, anak-anak dan wanita juga orang lanjut usia pun tidak luput dari perilaku kejam militer Myanmar, semoga Allah SWT melindungi saudara-saudara kita di Rohingya," kata anggota DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Lucky Hakim di Jakarta, Kamis (31/8).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
Lucky meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan protes keras atas perlakuan militer Myanmar terhadap warga Rohingya. Jika perlu, lanjut pria kelahiran 12 Januari 1978 ini, Pemerintah hentikan kerja sama bilateral terhadap Myanmar.
"Saya mengimbau Presiden Jokowi untuk mengundang Duta Besar Myanmar untuk menyampaikan keprihatinannya sekaligus protes agar tidak terjadi kekejaman dan tragedi kemanusiaan. Kalau perlu, diusir saja dubes (Myanmar) dari Indonesia kalau memang pembantaian itu tetap terjadi," tegas Lucky.
Atas tragedi kemanusiaan tersebut, Lucky juga mengungkapkan kegeramannya pada pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. Menurut Lucky, Suu Kyi tak pantas menyandang gelar sosok penerima Nobel Perdamaian.
"Saya benar-benar tidak habis pikir pada Aung San Suu Kyi, dia tak pantas meraih Nobel Perdamaian. Apalagi dia menyangkal adanya tragedi kemanusiaan di negaranya, sungguh pemimpin kejam. Ini harusnya ditarik kembali nobelnya dan dibatalkan juga. PBB harus segera melakukan aksi yang lebih konkrit seperti embargo dan sanksi-sanksi lain terhadap Myanmar," tutup Lucky.
Seperti diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut masyarakat internasional buta dan tuli terhadap situasi yang tengah menimpa penduduk muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Sebab, kelompok minoritas itu hingga kini masih terus terpojok hingga tidak memiliki tempat untuk berlindung.
"Sayangnya saya bisa mengatakan bahwa dunia saat ini buta dan tuli terhadap apa yang sedang terjadi di Myanmar. Mereka seolah tidak melihat dan mendengar," kata Erdogan dalam sebuah wawancara seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (29/8).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaMenurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaHingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaJK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Baca SelengkapnyaDin mengatakan, aksi militer adalah salah satu cara yang terbaik untuk menghentikan kekejaman, kezaliman, dan kebiadaban Israel atas Gaza.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca Selengkapnya