Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lucky Hakim soal Rohingya: Suu Kyi tak pantas raih Nobel Perdamaian

Lucky Hakim soal Rohingya: Suu Kyi tak pantas raih Nobel Perdamaian Lucky Hakim. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Konflik berdarah di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, terus berkecamuk. Serdadu pemerintah Myanmar tidak pandang bulu melepaskan tembakan. Targetnya mulai dari lelaki, perempuan, lansia, hingga anak-anak. Perkampungan mereka turut dibakar.

Diduga sekitar 800 warga etnis muslim minoritas Rohingya tewas dibunuh pasukan pemerintah Myanmar yang kalap karena mendapat perlawanan dari pemberontak Pasukan Penyelamat Rohingya Arakan. Namun, pihak pemerintah mengklaim jumlah korban jiwa hanya seratus.

"Begitu kejam dan biadab yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap etnis muslim Rohingya, mereka dibantai dengan kejam, anak-anak dan wanita juga orang lanjut usia pun tidak luput dari perilaku kejam militer Myanmar, semoga Allah SWT melindungi saudara-saudara kita di Rohingya," kata anggota DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Lucky Hakim di Jakarta, Kamis (31/8).

Lucky meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan protes keras atas perlakuan militer Myanmar terhadap warga Rohingya. Jika perlu, lanjut pria kelahiran 12 Januari 1978 ini, Pemerintah hentikan kerja sama bilateral terhadap Myanmar.

"Saya mengimbau Presiden Jokowi untuk mengundang Duta Besar Myanmar untuk menyampaikan keprihatinannya sekaligus protes agar tidak terjadi kekejaman dan tragedi kemanusiaan. Kalau perlu, diusir saja dubes (Myanmar) dari Indonesia kalau memang pembantaian itu tetap terjadi," tegas Lucky.

Atas tragedi kemanusiaan tersebut, Lucky juga mengungkapkan kegeramannya pada pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. Menurut Lucky, Suu Kyi tak pantas menyandang gelar sosok penerima Nobel Perdamaian.

"Saya benar-benar tidak habis pikir pada Aung San Suu Kyi, dia tak pantas meraih Nobel Perdamaian. Apalagi dia menyangkal adanya tragedi kemanusiaan di negaranya, sungguh pemimpin kejam. Ini harusnya ditarik kembali nobelnya dan dibatalkan juga. PBB harus segera melakukan aksi yang lebih konkrit seperti embargo dan sanksi-sanksi lain terhadap Myanmar," tutup Lucky.

Seperti diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut masyarakat internasional buta dan tuli terhadap situasi yang tengah menimpa penduduk muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Sebab, kelompok minoritas itu hingga kini masih terus terpojok hingga tidak memiliki tempat untuk berlindung.

"Sayangnya saya bisa mengatakan bahwa dunia saat ini buta dan tuli terhadap apa yang sedang terjadi di Myanmar. Mereka seolah tidak melihat dan mendengar," kata Erdogan dalam sebuah wawancara seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (29/8).

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya

Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR
Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR

JK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.

Baca Selengkapnya
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh

Menurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras
VIDEO: Mahfud MD Keras "Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya"

Menko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang
Pernyataan Lengkap Wapres Ma'ruf Amin Buka Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang

Wapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin Desak Pemerintah Kirim Bantuan Militer ke Gaza
Din Syamsuddin Desak Pemerintah Kirim Bantuan Militer ke Gaza

Din mengatakan, aksi militer adalah salah satu cara yang terbaik untuk menghentikan kekejaman, kezaliman, dan kebiadaban Israel atas Gaza.

Baca Selengkapnya
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya